Zakat Fitrah, Fidiyah dan Zakat Maal 1444 H Resmi Ditetapkan untuk Wilayah Kabupaten Paluta

Sebarkan:

Keterangan Poto: Ucapan Menyambut Bulan Puasa Ramadhan 1444 H/2023 M dari Kantor Kemenag Paluta.
PALUTA| Besaran Zakat Fitrah, Fidiyah dan Zakat Maal tahun 1444H/2023 M untuk wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara telah ditetapkan. 

Penetapan dilakukan melalui rapat yang dipimpin Kakan Kemenag Paluta Drs Safiruddin Harahap dengan Pemerintah Daerah Paluta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Paluta serta pemangku kepentingan lainnya terkait pelaksanaan zakat, Senin (20/3/2023) di Kantor Kemenag Paluta.

Berdasarkan surat edaran BAZNAS atau sesuai dengan hasil keputusan dalam rapat tersebut yakni, Zakat Fitrah yang harus dikeluarkan menurut Imam Syafi'i, Imam Hambali dan Imam Maliki adalah bahan pokok yang dimakan sehari-hari 1 Sha' (1 Gantang/2,7 Kg) dan tidak sah dengan nilai tukar yang lain (Uang). 

Sedangkan Zakat Fitrah menurut Imam Hanafi, jika dengan beras 3,8 Kg yang dikonsumsi boleh dengan nilai tukar uang (Qymah) dan ini besarnya harganya, Beras Super = Rp 51.300 (Lima puluh satu ribu tiga ratus rupiah) per Jiwa, Beras Sedang atau Premium = Rp 47.500 (Empat puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) per Jiwa serta Beras Lokal atau Medium= Rp 39.900 (Tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus  rupiah) per Jiwa.

Kemudian, untuk Fidiyah sebanyak 8 Ons beras beserta lauk pauknya per orang setiap hari atau setara dengan harga Rp 25.000 (Dua puluh lima ribu) per hari dan lebih baik dibayar setiap hari.

Selanjutnya, untuk Zakat Maal, bagi harta yang sudah mencukupi Nisab dan Haulnya, agar menunaikan Zakatnya kepada BAZNAS atau Amil Zakat setempat. Jika menunaikan Zakat Maalnya melalui rekening bank BAZNAS Kabupaten Paluta berikut ini, Bank BSI  7137497241 dan Bank SUMUT  231.02.040260931.

Untuk pembayaran Zakat Fitrah dan Fidiyah dapat dilaksanakan atau dibayar mulai hari pertama sampai dengan 27 Ramadhan 1444 H.

Poin berikutnya dalam surat edaran BAZNAS tersebut, Amil Zakat dilarang menjual Zakat Fitrah berupa beras yang sudah diterima dari Muzakki.

Poin terakhir, untuk memudahkan Muzakki yang membeli beras sebagai Zakat Fitrahnya, agar pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) memfasilitasi dengan menyediakan beras tersendiri untuk dijual.(GNP/Ginda).


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini