Pengolahan Sarang Burung Walet di Mutiara Palace Diprotes

Sebarkan:
PROTES: Salah seorang pengusaha pengolahan sarang burung walet saat berdebat dengan anggota Kepolisian.

MEDAN - Home industri pengolahan sarang burung walet di Mutiara Palace, Jalan Selamet Ketaren, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara, disoal.

Pasalnya, selain diduga tidak memiliki ijin dan pengolahan limbah, sebagian pekerja masih di bawah umur.

Pada Selasa (9/6/2020) pagi, puluhan karyawan yang didominasi wanita muda dilarang petugas security untuk masuk saat mau bekerja.
Kontan saja pengusaha pengolahan sarang burung wallet datang ke pos satpam untuk mempertanyakan kenapa terjadi pelarangan terhadap karyawannya. 

Setelah pihak Kepolisian dengan aparat desa turun ke lokasi dan mempertanyakan ijin usaha, pengusaha terlihat diam dan membiarkan para pekerja pulang ke rumah masing-masing.

Salah seorang pengusaha yang tak mau menyebut namanya kepada wartawan mengatakan, bahwa usaha mereka kecil-kecilan dan ini sudah mau ditutup. “Usaha ini hanya kecil-kecilan, dan sudah mau tutup,” ujarnya kepada wartawan.

Ditanya soal ijin, si pengusaha hanya terdiam dan tak lama kemudian seorang wanita berusaha menariknya dari depan rumah untuk menghindari wartawan. 

Sedangkan Wahyudin SH selaku Legal Mutiara Palace mengaku pihaknya kecolongan terkait usaha home industri tersebut.

Untuk itu, manajemen akan menyurati pihak terkait untuk menyelidiki apakah perusahaan tersebut memiliki ijin, pengolahan limbah dan membayar pajak.

“Kami tak tahu selama ini beberapa pemilik rumah membuka home industri. Ijin di Mutiara Palace ini hanya ijin tempat tinggal, bukan untuk tempat usaha. Jadi ini jelas salah,” ujar Wahyudin SH.

Tambah Wahyudin SH, pihaknya sudah menerima keluhan dari sebagian penghuni Mutiara Palace yang keberatan dengan pengolahan sarang burung wallet di sekitar mereka, terutama di saat Covid-19 saat ini.

“Kita kan tahu sekarang ini warga masih menghadapi persoalan sulit seperti Covid-19. Dengan keluar masuknya pekerja membuat penghuni lainnya khawatir,” terangnya. 

Bagi warga yang ingin membuka usaha, Manajemen Mutiara Palace menyediakan ruko di bagian depan. (in)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar