Lahan Rumah Exs Karyawan PTPN2 Pagarmerbau di Buldozer, Warga Dianiaya

Sebarkan:

BKO Kebun PTPN 2 TGPM mengawal Penggusuran Lahan Rumah Exs Karyawan di Desa Pagarmerbau II, Kecamatan Pagar Merbau Deliserdang 
DELISERDANG | Kericuhan terjadi antara petugas Security Kebun PTPN2 dengan salah seorang warga di Desa Pagarmerbau Dua Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deliserdang. Senin 3/4/2023 siang tadi.

Akibat kejadian itu, korban terpaksa di Opname di Klinik. Karena mengalami luka memar dan sakit disekujur badan diduga mendapat penganiayaan oleh pihak pemgamanan PTPN2 saat berupaya menghalangi penggusuran.

Korban kini  bersama keluarganya berniat membuat laporan ke Polresta Deliserdang dan POM AD  karena merasa menjadi korban penganiayaan dan perusakan saat berupaya menghadang alat berat yang melakukan penggusuran tanaman miliknya yang berada di depan dan samping rumahnya. 

Saat proses penggusuran puluhan personel TNI penjaga kebun dan Security tampak mengamankan proses penggusuran tersebut.

Dalam rekaman video tampak warga yang menempati lahan berdebat keras dengan pihak PTPN2 yang menjelaskan bahwa lahan tersebut harus di kosongkan karena menurut mereka masih di dalam HGU PTPN 2. 

Beno Sianturi Dirawat di Klinik diduga korban Penganiayaan 
Beno Sianturi adalah pemilik rumah saat ini. Ia dan istrinya menempati rumah peninggalan orang tua mereka Tengku Hidayat Ong yang sebelumnya pensiun terakhir Asisten Kebun di PTPN2.

Menurut Beno, ia dan keluarganya sudah menempati rumah diatas lahan lebih kurang 18 rante itu sudah 26 tahun lamanya. Dan tanah tersebut juga sudah diurus surat menyuratnya bahwa tidak termasuk didalam HGU PTPN2.

" Kami sudah 26 tahun menempati lahan ini dan semasa hidup orang tua kami terkait surat menyurat penguasaan lahan sudah kami urus juga tidak dalam HGU PTPN2 bahkan SKTnya sudah ada. Tapi tanpa ada pemberitahuan resmi dari PTPN2 kami terima tiba tiba mereka datang dengan pasukan dan buldozer langsung meratakan tanaman milik kami. Bahkan saya yang coba mempertahankan dipukuli di injak injak oleh mereka," ucap Beno yang terbaring di Klinik dengan kondisi tangan di infus.

Beno menceritakan, beberapa hari sebelumnya ada toke peternak lembu di kebun PTPN2 itu mendatanginya dan berniat ingin menyewa lahan miliknya. Tapi ia menolak. 

" Ada kemarin datang toke peternak lembu kerumah. Dia mau nyewa atau beli lahan dan rumah kami tapi saya bilang tak dijual. Lalu ke esokannya datang dari pihak PTPN2 meminta kami mengosongkan lahan dan akan ada nanti surat pemberitahuannya dari Direksi PTPN 2. Tapi sampai mereka meratakan paksa halaman rumah kami surat yang disebutkan dari Direksi itu tidak diberikan pada saya," Kata Beno.
 
Karena berusaha mempertahankan lahannya, korban mengaku dihantam oleh petugas hingga tak berdaya dihadapan anak dan istrinya. Lalu pihak Kebun meratakan seluruh tanaman yang ada di sekitar rumah korban.

Manager PTPN2 TGPM,  K Manurung coba dikonfirmasi via seluler terkait  peristiwa ini belum bersedia memberikan klarifikasi. 

Sementara Kapolsek Pagar Merbau IPTU Ivan Sitompul SH membenarkan adanya kegiatan okupasi yang dilakukan pihak kebun PTPN2 diatas lahan yang dimaksud.

"Terkait korban dalam peristiwa itu pihaknya belum menerima laporan," ucap Kapolsek.(Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini