Atasi Kenaikan Harga Beras, Bobby Nasution Minta Bulog Tambah Pasokan 50 Ton per Hari

Sebarkan:

 


Walikota Medan Bobby Nasution didampingi Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda saat meninjau Pasar Sukaramai. (MOL/Ist)



MEDAN | Guna menyikapi fenomena tren kenaikan harga beras, Pemko Medan telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) Medan untuk memasok beras yang diperuntukan bagi Kota Medan menjadi 50 ton per hari. 


Solusi dimaksud dinilai efektif agar kebutuhan beras masyarakat di ibukota Provinsi Sumatera Utara (Sumut)  tercukupi, sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan harga. 


Hal itu diungkapkan Walikota Medan Bobby Nasution saat meninjau Pasar Sukaramai di Jalan AR Hakim Medan, Jum’at (17/3/2023).  Peninjauan dilakukan untuk melihat ketersediaan bahan pokok (bapok)  jelang bulan suci  Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi. 


Dalam peninjauan tersebut, Bobby Nasution turut didampingi Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda serta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait. 


“Tadi kita sudah tanya langsung ke Bulog, memang tonase untuk Kota Medan peruntukkannya masih di bawah 50 ton per hari. Tapi, Alhamdulillah, tadi kita sudah sepakat, setelah ini pasokan untuk Kota Medan akan menjadi 50 ton per hari. Nanti secara administrasi akan kita lengkapi,” kata Bobby Nasution. 


Orang nomor satu di Pemko Medan itu mengungkapkan, jika komoditas beras memang menjadi instruksi Presiden RI untuk selalu dan terus dipantau. 


“Nah, di sini ada Kedai Kita dan harga beras yang ditawarkan juga relatif lebih murah. Sebagian warga tadi mengeluhkan, kalau sudah agak siang berasnya habis. Jadi, itu sudah kita mintakan ke Bulog untuk menambah ya,” imbuhnya. 


Disinggung soal harga bapok lainnya, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu itu menuturkan, jika komoditas lainnya terbilang relatif stabil. Misalnya, sambung Bobby, harga cabai merah dan daging. Namun, untuk harga telur terjadi kenaikan hingga Rp100 per butir.


“Langkah yang paling utama kita lakukan adalah tentu pemenuhan pasokannya. Tapi, terjadinya paceklik dan panen raya tentu juga sangat mempengaruhi harga. 


Untuk telur, kita akan bekerja sama dengan beberapa daerah lain di Sumut untuk menyikapinya. Jadi, kalau misalnya di daerah A belum panen, kita bisa ambil dari daerah B,” pungkasnya. (ROBS/Rel)






Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini