Polsek Pancurbatu Didesak Tangkap Aktor Penculik, Penganiaya dan Penyetrum Niko

Sebarkan:

DISETRUM: Niko saat didampingi ibunya untuk menjalani perawatan. 

MEDAN | Ismail Harapenta Tarigan SH selaku kuasa hukum Niko (22) yang menjadi korban penculikan dan penganiayaan diduga dilakukan R cs berharap Polsek Pancurbatu mengamankan aktor penganiaya dan pelaku lainnya. 

Pasalnya, Polsek Pancurbatu hanya menahan dua tersangka berinisial SG dan DG, sementara R dan lainnya masih bebas berkeliaran. 

"Kami meminta Polsek Pancurbatu agar profesional dalam menangani kasus ini. Polsek Pancurbatu harus menangkap pelaku utama dan aktor peristiwa penculikan dan penganiayaan ini," ujar Ismail kepada wartawan, Rabu (20/4/2022) siang. 

Ismail juga menyesalkan penyidik karena hingga saat ini belum bisa menunjukkan barang bukti berupa sepeda motor, tali dan setrum yang digunakan menganiaya korban. 

"Dari pengakuan penyidik barang bukti berupa sepeda motor, tali untuk mengikat korban dan setrum yang digunakan menyetrum korban belum ditemukan," tambah Ismail. 

Sebelumnya, Enny Layasi Br Tarigan (42) warga Kampung Harapan Bersama Kel. Teluk Sasah Kec. Seri Kuala Lobam, Kab. Bintan mengadu ke Polsek Pancurbatu.

Enny sangat tidak terima terhadap perlakuan pria berinisial R dan kawan-kawannya yang menganiaya anaknya Niko (22) hingga babak belur.

Selain dianiaya hingga badan lembam-lemban dan bibir pecah, korban diikat di pohon. Bahkan para pelaku sangat sadis dengan menyetrum alat vital korban dua kali sehingga pendarahan.

“Saya tak terima perlakukan para pelaku. Hanya karena dituduh mencuri HP, anakku langsung diculik dan dianiaya,” ujar Enny.

Tambah Enny, kasus penganiayaan itu terjadi pada 20 Maret lalu. Saat itu, korban diculik R dan kawan kawannya dari kos –kosan Putra Jaya di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit.

“Saya mendapat telepon dari teman anakku bahwa Niko diculik R dan kawan-kawannya. Kami bersama keluarga lalu mencari korban,” tambahnya.

Hasilnya, korban ditemukan diikat di pohon dengan tubuh lembam lembam akibat dipukuli dan bibir pecah di Lotus, Jalan Jamin Ginting Suka Makmur, Sibolangit.

“Kondisinya saat itu sangat lemas dan langsung kami larikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan,” tambah Enny.

Enny terkejut dan sedih mendengar pengakuan anaknya bahwa alat vitalnya diestrum sebanyak dua kali. 

Korban saat buang air kecil mengeluarkan darah merah dan putih. Hal ini membuat Enny dan keluarga bertambah khawatir. 

“Sungguh sadis mereka, saya berharap Kepolisian segera menangkap para pelaku,” harapnya.

Kasus penculikan dan penganiayaan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pancurbatu dengan nomor STLLP/96/III/2022/Restabesmedan/Sektor Pancurbatu pada 22 Maret. (ka) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini