Bupati menyebut, bahwa rencana turnamen tersebut menuai pro kontra di tengah masyarakat pada saat ini khususnya yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.
"Saya berterimakasih atas masukan masyarakat, baik yang disampaikan secara langsung ataupun melalui pemberitaan terkait acara ini yang akhirnya menuai pro kontra, untuk itu saya sependapat dengan masyarakat agar acara (turnamen) ini dipending dulu," tutur Bupati Madina Jakfar Sukhairi Nasution, kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Bupati mengaku juga telah menghubungi pihak kepanitiaan dan menyampaikan seluruh aspirasi dari masyarakat terkait pro-kontra dari kegiatan pelaksanaan turnamen tersebut.
Dan, sepatutnya ujar bupati, panita juga harus mempertimbangkan baik dari berbagai aspek seperti agama, adat dan budaya, sehingga justru tidak menimbulkan kisruh dalam hal pelaksanaannya.
"Jadi saya mohon maaf, terimakasih atas masukan masyarakat, karena terbukti acara seperti ini akhirnya menuai pro kontra, sehingga jangan sampai menimbulkan kisruh berkepanjangan," ujarnya.
Menurut bupati, pro kontra masyarakat dapat saja nantinya memicu kisruh. Sebab, kegiatan turnamen dianggap tidak sesuai dengan tatanan setempat. Juga tidak sesuai dengan agama dan kehidupan sosial bermasyarakat di daerah Kabupaten Madina.
"Tentu tatanan agama, adat, budaya serta sosial bermasyarakat harus menjadi acuan, maka harus dipertimbangkan dalam setiap membuat kegiatan," jelas bupati. (SRL/Sahrul)
