Tiga Tahun Berturut-Turut Angka Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan Terus Meningkat

Sebarkan:
Ilustrasi penduduk miskin


PADANGSIDIMPUAN | Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan mencatat jumlah angka penduduk miskin di Kota Padangsidimpuan selama tiga tahun berturut-turut mengalami peningkatan. Hal ini juga tidak terlepas dari dampak Pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Kota yang dipimpin oleh wali kota Irsan Efendi Nasution dan wakil wali kota Arwin Siregar itu terus mengalami peningkatan angka kemiskinan. Terhitung tiga tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2019, 2020 dan 2021.

Berdasarkan informasi yang di himpun metro-online.co langsung dari BPS Kota Padangsidimpuan, jumlah angka kemiskinan di Kota Padangsidimpuan tahun 2019 sebanyak 7,26 persen dengan jumlah penduduk miskin 16.005 jiwa dari jumlah penduduk 221.823 jiwa.

kemudian tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 7,40 persen dengan jumlah penduduk miskin 16.560 jiwa dengan jumlah penduduk 225.105 jiwa.

Selanjutnya tahun 2021 meningkat lagi menjadi 7,53 persen dengan jumlah penduduk miskin 17.280 jiwa dengan jumlah penduduk 227.674 jiwa. 

Sementara angka garis kemiskinan di Kota Padangsidimpuan jika dihitung berdasarkan pendapatan perkapitanya perbulan yakni, tahun 2019 sebesar Rp 382.884, tahun 2020 sebesar Rp 417.455 dan tahun 2021 sebesar Rp 453.777.

Pendapatan perkapita adalah indikator atau tolak ukur dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Jadi, pendapatan perkapita adalah total penghasilan negara dibagi jumlah seluruh penduduknya sehingga diketahui pendapatan rata-rata penduduk tersebut.

Kepala BPS Kota Padangsidimpuan Hafsyah Aprillia S.Si, M.Si kepada metro-online.co mengatakan, benar persentase penduduk miskin selama pandemi mengalami kenaikan yaitu7,26 persen tahun 2019, terus 7,40 persen tahun 2020, dan 7,53 persen tahun 2021, jelasnya, Selasa (15/3/2022).

Hafsyah juga menjelaskan, kalau kenaikan angka kemiskinan di Kota Padangsidimpuan ini masih lebih baik dibandingkan dengan angka kemiskinan padaa tahun sebelumnya.

"Pandemi merupakan salahsatu faktor terbesar meningkatnya angka kemiskinan di Kota Padangsidimpuan, mengakibatkan beberapa kegiatan perekonomian tidak berjalan, sehingga pendapatan masyarakatpun tertekan," pungkasnya. (Syahrul/ST).



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini