Beredar Kabar Residen Rehabilitas Diperas, Kepala BNN Tapsel Diam-Diam Jumpai Korban Secara Estafet

Sebarkan:

 

SMSI Kota Padangsidimpuan saat melakukan konfirmasi dan wawancara dengan Kepala BNN Tapsel

PADANGSIDIMPUAN | Kepala BNN Tapanuli Selatan (Tapsel) Kompol Hendro Wibowo  diduga diam-diam memjumpai sejumlah residen rehabilitas yang diduga korban pemerasan dan kekerasan oleh oknum pegawai BNN Tapsel.

Informasi yang dihimpun SMSI Kota Padangsidimpuan dilapangan, setelah berita sejumlah residen mengakui diperas oknum pegawai BNN Tapsel mencuat ke publik, kepala BNN Tapsel Kompol Hendro Wibowo diduga langsung estafet menjumpai sejumlah residen rehabilitas BNN Tapsel yang diduga korban pemerasan dan kekerasan serta intimidasi itu secara mendadak.

Salahsatu residen MH yang disembunyikan identitasnya ini mengakui dan membenarkan  kalau kepala BNN Tapsel Kompol Hendro Wibowo menjumpainya secara tiba-tiba.

"Iya memang benar Bapak Hendro datang kesini jumpai saya satu kali, sekitar dua Minggu yang lewat dan ngobrol-ngobrol biasa terkait pemberitaan itu," ungkap MH kepada metro-online.co, Rabu (10/1/2024).

Tidak itu saja dikatakan MH, Hendro bertanya kepadanya terkait masalah adanya uang yang yang diduga diminta oknum pegawai BNN kepada MH.

Dalam pertemuan singkat itu kata MH saat ia berbicara Kepala BNN Tapsel Hendro Wibowo memvideokan dirinya. Kemudian terkait ada uang dan sejumlah barang berharga yang ditahan oleh pihak BNN Tapsel, kepada MH, Hendro berjanji akan mengembalikan uang dan sejumlah barang yang ditahan di BNN Tapsel.

"Pak Hendro bilang sama saya, kalau uang bernilai jutaan itu dan sejumlah barang kita yang ditahan BNN akan dikembalikan ke kita nanti, tapi sampai saat ini uang sama barang-barang kita belum juga dikembalikan," sebutnya.

MH juga menceritakan, selain menjadi korban pemerasan ia juga menyebutkan kalau dirinya seperti dijebak, sehingga ia berurusan dengan pihak BNN Tapsel yang notabenenya bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di wilayah Indonesia.

Kepada SMSI, MH menyebutkan, ia siap dan bersedia mengungkapkan dan membongkar hal ini apabila berlanjut sampai ke proses hukum.

Sebelumnya, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Padangsidimpuan sudah melakukan konfirmasi dengan Kepala BNN Tapanuli Selatan Hendro Wibowo, Senin (8/1/2024).

Dalam konfirmasi tersebut, secara spontan  Hendro menyebutkan bahwa ia mengakui menjumpai salahsatu residen rehabilitas BNN Tapsel di daerah kerjanya. Kemudian Hendro menyebutkan salah satu residen rehabilitas yang ia jumpai dengan menyebutkan nama daerah Simatorkis.

"Saya tau, pasti ini orangnya yang di Simatorkis itu kan," sebut Hendro kepada SMSI sembari meminta SMSI membocorkan siapa nama narasumber residen tersebut.

Selanjutnya SMSI meminta daftar nama pejabat dan pegawai yang bekerja di BNN Tapsel. Pihak BNN pun memberikan daftar dan data tersebut dan anehnya lagi daftar nama tersebut syaratnya tidak boleh di foto melainkan di catat dengan tulis tangan saja.

Dari data dan daftar nama pegawai tetap dan kontrak BNN tersebut, ternyata ada sejumlah nama yang disebutkan oleh residen tersebut, namun ada beberapa nama pegawai yang diduga ikut melakukan pemerasan sudah tidak terdaftar lagi sebagai pegawai BNN Tapsel, dengan alasan tidak diperpanjang atau putus kontrak kerja. (Syahrul/ST).


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini