TAPUT - Eriston Parapat Satker Pengawasan dan Perencanaan Jalan Nasional (P2JN) Kementrian PUPR mengatakan penyebab banjir di jalan protokol seputaran kota Tarutung akibat masih sembarangan membuang sampah.
" Selain Sedimen ataupun penumpukan tanah maupun pasir, yang paling utama masih kurangnya kesadaran warga dalam membuang sampah," jelasnya. Selasa (16/6/2020).
Dari sejumlah saluran air yang disurvey, baik di Pardangguran sepanjang jalan HKI-Balige hingga Bondar Sosopan, serta Sungai Aek Ristop, Eriston menyebutkan terdapat endapan sampah.
" Itulah akar masalah salah satunya, kurang disiplin membuang sampah, saluran air, parit maupun sungai bukan tempat pembuangan sampah. Bila hujan terjadi sampah ini akan menghambat aliran air sehingga tidak lancar," katanya.
Eriston mengatakan mengatasi banjir bukan hanya tugas Pemerintah saja, namun dibutuhkan peran serta masyarakat.
" Normalisasi memang salah satu upaya mengurangi dampak banjir namun kesadaran warga untuk tidak membuang limbahnya ke sungai maupun drainase juga sangat mempengaruhi meminimalkan banjir," terangnya. (Alfredo)
Dari sejumlah saluran air yang disurvey, baik di Pardangguran sepanjang jalan HKI-Balige hingga Bondar Sosopan, serta Sungai Aek Ristop, Eriston menyebutkan terdapat endapan sampah.
" Itulah akar masalah salah satunya, kurang disiplin membuang sampah, saluran air, parit maupun sungai bukan tempat pembuangan sampah. Bila hujan terjadi sampah ini akan menghambat aliran air sehingga tidak lancar," katanya.
Eriston mengatakan mengatasi banjir bukan hanya tugas Pemerintah saja, namun dibutuhkan peran serta masyarakat.
" Normalisasi memang salah satu upaya mengurangi dampak banjir namun kesadaran warga untuk tidak membuang limbahnya ke sungai maupun drainase juga sangat mempengaruhi meminimalkan banjir," terangnya. (Alfredo)