![]() |
| Foto : Pedagang Sayur Mayur di Pasar Lubuk Pakam, Deliserdang ( MOL/GN) |
Para pedagang mengatakan kalau kenaikan harga dipicu oleh berbagai faktor diantaranya cuaca panas, minimnya pasokan dari petani hingga belum masuknya masa panen padi yang mengakibatkan beras mahal.
Kenaikan harga pangan meliputi harga Beras yang mencapai 15 ribuan perkilogram dimana saat normal harga beras dikisaran Rp 11 ribuan perkilogram. Pedagang menyebutkan kalau melonjaknya harga beras disebabkan belum memasuki panen raya. Selain itu harga pengambilan dari kilang dan agen juga mahal.
Sementara untuk harga bumbu dapur dan sayur mayur juga mengalami kenaikan signifikan. Hal ini berdampak pada turunnya daya beli masyarakat. Untuk harga sayuran dan bumbu dapur yang mengalami kenaikan salah satunya bawang merah Jawa dimana harga normal Rp 30 ribuan perkilo. Kini harganya mencapai hampir Rp 50 ribuan perkilo gram, bawang merah peking mencapai Rp 40 ribuan perkilo gram. Untuk cabe merah Rp 40 ribuan perkilo harga normal Rp 30 ribuan perkilo, cabe rawit Rp 50 ribuan perkilo harga normal Rp 35 ribuan perkilo, bawang putih Rp 60 ribuan perkilo harga normal Rp 30-40 ribuan perkilo.
![]() |
| Foto : Harga Bawang Merah Mengalami Kenaikan signifikan (MOL/ GN) |
" Kenaikan harga antara 40-80 persen untuk harga bahan bumbu dapur dan sayuran, itu tergantung dari ketersedian pemasok. Katanya karena cuaca panas hingga mengganggu pasokan sayur dan bumbu dapur dari petani," ucap Edi pedagang warung.
Harga telur ayam eropa juga mengalami kenaikan rata rata Rp 200 rupiah perbutir begitu juga dengan harga ikan laut dan ikan tawar juga mengalami kenaikan rata rata 20 persen dari harga biasa.
Kenaikan harga pangan kebutuhan masyarakat saat ini menambah beban ekonomi makin meningkat. Pemerintah diharapkan mengambil sikap dengan melakukan operasi pasar untuk kembali menstabilkan harga pangan di Kabupaten Deli Serdang.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deliserdang, Putra Jaya Manalu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kenaikan harga bahan pangan itu. Namun pihaknya terus melakukan monitor dan kordinasi dengan berbagai pihak untuk terus menjaga pasokan agar harga masih dapat terkendali.
" Kita terus pantau dan kordinasi dengan Bulog dan pemasok bahan pangan agar ketersedian tetap lancar dan harga terkendali," pungkasnya. (GN)


