Antisipasi Money Politik Pada Pemilu, Polres Simalungun dan BI Jalin Kerjasama

Sebarkan:


Simalungun - Upaya menghindari terjadinya Money Politik menjelang Pemilu 2019, Polres Simalungun melakukan pertemuan kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) di Kantor Bank Indonesia Jalan Haji Adam Malik, Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Jumat (5/4/2019).

Rombongan langsung dipimpin Kapolres Simalungun AKBP M. Liberty Panjaitan, S.I.K., M.H didampingi Kasat Reskrim AKP Ruzi Gusman, S.H.,S.I.K, Kasat Intelkam AKP Gering Damanik, SH, Kasat Binmas AKP Yani Sinulingga, langsung disambut oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar ibu Elly Tjan, Kepala Unit Pengolahan Uang Rupiah M Imron, Kepala Unit Pelayanan Adm Andi Anjung, dan Seketaris kepala perwakilan Bank Indonesia Endang Tampubolon.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Simalungun AKBP M. Liberty Panjaitan, S.I.K., M.H meminta kepada pihak BI Pematangsiantar agar bekerjasama memonitor menyangkut pergeseran/lonjakan uang melalui perbankan.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya politik uang jelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.

Sebelumnya, Kasat Intelkam AKP Gering Damanik, SH telah mensosialisasikan pencegahan Money Poilitik. Dimana Polres Simalungun akan menangkap siapa yang memberi dan siapa yang menerima. Dalam hal ini Kasat Reskrim AKP Ruzi Gusman, S.H.S.I.K., sebagai kepala Gakumdu wilayah Hukum Polres Simalungun.

Antisipasi money politik, Kapolres berharap kepada pihak Bank Indonesia agar mensosilisasikan GPN (Gerbang Pembayaran Nasioanal) di Simalungun. GPN sebagai wujud inter koneksi antara switching dan interoperabilitas (saling dapat dioperasikan) sistem pembayaran Nasional yang selama ini masih dikendalikan oleh pusat.

Kapolres juga mengharapkan setiap pembayaran yang dilakukan perbankan agar dilakukan non tunai di wilayah Simalungun guna untuk menjaga keamanan dalam memberikan dukungan penuh bagi program-program pemerintah termasuk penyaluran bantuan sosial non tunai yang berbasis elektronik.

Kemudian, semua ritel yang ada di Simalungun agar tidak luput juga dari monitoring oleh Bank Indonesia. Dan CSR-nya yang ada dari perbankan menyangkut comunity tetap dimonitor juga, harapannya masyarakat dapat bertransaksi dari bank manapun dengan menggunakan instrumen diseluruh terminal pembayaran merchant/pedagang dibidang sistem pembayaran ritel dan digunakan secara lebih luas oleh masyarakat.

Penerapan sistem pembayaran non tunai juga merupakan salah satu pencegahan peredaran Uang Palsu (Upal) dimana pihak Bank Indonesia Pewakilan Pematang Siantar rencananya akan melaksanakan Sosialisasi Peredaran Upal (uang palsu) dengan Pihak Polres Simalungun.

Menanggapi paparan yang dijelaskan oleh Kapolres Simalungun tersebut, Pimpinan Bank Indonesia Ibu Elly Tjan sangat mendukung saran dan masukan dari Kapolres Simalungun.

"Sampai saat ini belum ada pergeseran uang yang melonjak dan masih dalam batas wajar " sebut ibu Elly Tjan. Dan pihak Bank Indoensia secara mekanisme sepakat memonitor pergeseran uang hingga diluar jam kerja perbankan tetap akan dimonitor di Wilayah Simalungun.

Sejauh ini pimpinan Bank Indonesia perwakilan Pematangsiantar menjelaskan masih aktif dalam pemberdayaan masyarakat (lebih difokuskan) seperti misalnya pengembangan usaha Kopi Sabas di Sidamanik, dan Usaha Bandrek di Serbalawan Kabupaten Simalungun. (JS).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini