Deliserdang - Sedikitnya 86 warga Lubuk Pakam keracunan setelah memakan mie rebus yang dibagikan oleh keluarga Rubini (66) warga Lingkungan II, Jalan Negara, Gang Lembaga, Keluarahan Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam yang melaksanakan kegiatan wirit kaum bapak.
Informasi diperoleh pada Minggu (14/1), sebelumnya pada Kamis (11/1) sore, Rubini dibantu Sudarmiyati menantunya memasak mie lidi sebanyak 4 Kg untuk keperluan wirit kaum bapak.
Setelah mie selesai dimasak dan dicampur dengan bumbu dan bahan-bahan lainnya, lalu Rubini bersama Setia Darmawan Sirait anaknya membagikan mie tersebut kepapad para tetangga. Sementara pada malamnya, para tetangga dan tamu undangan menikmati mie rebus yang disediakan dalam acara wirit oleh keluarga Rubini.
Namun pada Jumat (12/1) dini hari para tetangga dan tamu undangan wirit mengalamu muntah hingga mencret. Awalnya para korban menduga sakit yang dideritanya karena masuk angin. Namun kondisi para korban semakin lemas hingga akhirnya memutuskan untuk berobat ke bidan desa, klinik, RSUD Deliserdang.
Rasmi (50) salah seorang warga mengatakan setelah makan mie rebus yang dibagian Rubini dan keluarganya, Mulianto suaminya dan Siti Aisah anaknya mengalami mual, muntah hingga mencret hingga akhirnya memutuskan membawa ke RSUD Deliserdang untuk mendapatkan perawatan," suami dan anakku sempat ditangani bidan desa," ujarnya.
Sedangkan Martinus (32) Jalan Negara No 28, Keluarahan Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam yang ditemui di RSUD Deliserdang mengatakan jika kakaknya Evalina Simbolon (38) dan Carolin Simanjuntak (11) anak Evalina Simbolon juga mengalami keracunan setelah memakan mie rebus yang dibagikan keluarga Rubini," kakakku dan anaknya masuk ke ke rumah sakit pada Sabtu sore. Kakakku dan anaknya mual, mencret dan menderita diare berat," terang Martinus.
Sementara Supervisor (Menko) RSUD Deliserdang Ryan Andreansyah menerangkan ada 9 warga yang mengalami keracunan yang menjalani perawatan di RSUD Deliserdang," sudah ditangani dan mulai membaik, kemungkina keracunan mie rebus," terang Ryan.
Dirinya pun menegaskan jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," para korban masuk pada Sabtu sore, korban mulai anak-anak hingga dewasa. Kita langsun tangani pasien agar tidak mengganggu sistem pencernaan dan organ dalam tubuh lainnya," tegasnya.(walsa)
