[caption id="attachment_73597" align="aligncenter" width="1280"]
Satpol PP Pemprovsu Arogan, Wartawan Minta Gubsu Tindak Tegas[/caption]
Puluhan wartawan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (15/3/2017), terkait pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di pintu keluar Kantor Gubsu, Jalan Kartini Medan, Selasa (14/3/2017) sore.
Puluhan wartawan meminta ada tindakan tegas oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi terhadap para petugas Satpol PP yang telah mengajak duel para wartawan.
Puluhan wartawan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (15/3/2017), terkait pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di pintu keluar Kantor Gubsu, Jalan Kartini Medan, Selasa (14/3/2017) sore.
Puluhan wartawan meminta ada tindakan tegas oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi terhadap para petugas Satpol PP yang telah mengajak duel para wartawan.
“Kami minta Gubsu menindak tegas petugas Satpol PP yang menganiaya kami. Gubsu juga diminta harus memecat Kasatpol PP karena tidak bisa menjalankan tugas dengan baik dan melakukan pembiaran terhadap anggotanya dengan memukuli wartawan yang bertugas di Kantor Gubsu,” ujar salah seorang wartawan dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa wartawan disambut oleh Kabag Humas Pemprovsu, Indah Kumala Dewi, untuk mengundang wartawan berdelegasi. Ternyata ajakan tersebut ditolak oleh para wartawan.
“Kami ingin Gubernur Sumut menemui kami, atau Kasatpol PP menjumpai kami, bukan Ibu,” tegas wartawan.
Melihat tidak ada respon dari Gubernur Sumut, pengunjuk rasa pun mundur dan membubarkan diri pertanda. Mereka menegaskan sikap boikot terhadap kinerja Gubernur Sumatera Utara yang tidak perlu didukung oleh wartawan.
“Mulai saat ini kita lakukan aksi boikot terhadap segala pemberitaan di Kantor Gubernur ini,” pungkas Rizal, salah seorang orator unjuk rasa tersebut.(sandy)
Aksi unjuk rasa wartawan disambut oleh Kabag Humas Pemprovsu, Indah Kumala Dewi, untuk mengundang wartawan berdelegasi. Ternyata ajakan tersebut ditolak oleh para wartawan.
“Kami ingin Gubernur Sumut menemui kami, atau Kasatpol PP menjumpai kami, bukan Ibu,” tegas wartawan.
Melihat tidak ada respon dari Gubernur Sumut, pengunjuk rasa pun mundur dan membubarkan diri pertanda. Mereka menegaskan sikap boikot terhadap kinerja Gubernur Sumatera Utara yang tidak perlu didukung oleh wartawan.
“Mulai saat ini kita lakukan aksi boikot terhadap segala pemberitaan di Kantor Gubernur ini,” pungkas Rizal, salah seorang orator unjuk rasa tersebut.(sandy)