Kembangkan UMKM Desa Wisata Desa Jangga Dolok, PPSW Bersama PESADA dan Tiktok Berikan Pelatihan Literasi Bisnis, Keuangan dan Digital

Sebarkan:


Pendamping Desa Wisata PESADA, Jojor Paima Siahaan, Trainer Moy Siahaan, bersama para pelaku UMKM Desa Jangga Dolok, Kamis (27/6/2024). Foto: Olo Messi Sirait

TOBA
| Komunitas Pusat Perkembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) kerjasama dengan Tiktok By Dance gelar kelas belajar sekaligus penyerahan dana stimulan bagi kelompok UMKM seperti home stay, kuliner dan jasa yang lainnya di Kantor Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (27/6/2024).



Desa Wisata Jangga Dolok berada di  Kecamatan Lumban Julu,  Kabupaten Toba, memiliki berbagai daya tarik view alam yang sangat indah seperti pesawahan, di bawah pegunungan yang tinggi, air yang jernih dan juga yang tidak kalah menarik yakni rumah adat Batak Toba dan masih dilestarikan oleh masyarakat setempat dan dijadikan sebagai home stay atau penginapan. Jangga Dolok sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara seperti negara Amerika, Australia, Eropa dan lainnya.


Hal ini disampaikan oleh Pendamping  Desa Wisata PESADA Jojor Paima Siahaan, bahwa Desa Jangga Dolok terdapat hal yang paling menarik adalah homestay dari rumah adat Batak Toba yang sudah berusia  300 tahun  dan dipugar kembali dan dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.


“Yang harus dicoba ketika ke Jangga Dolok yakni keripik Jangga dan kopi Jangga yang bahan-bahan dari petani lokal dan lebih alami. Walaupun demikian, pengetahuan terkait dengan pengelolaan UMKM masih sangat dibutuhkan, sehingga perlu bantuan dan dorongan inovasi dari berbagai mitra termasuk komunitas Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)," ucap Jojor Paima Siahaan. 




Jojor mengatakan, PPSW dan PESADA yang merupakan suatu lembaga yang fokus kepada Perempuan dan turut serta peduli memperjuangkan desa wisata Jangga Dolok dengan Kerjasama  dengan Tiktok by dance dalam program Jalin Nusantara.


"Adapun kegiatan yang sudah dilakukan saat ini yaitu dengan kelas belajar kepada pelaku usaha (UMKM) desa wisata dan sudah terlaksana sebanyak 24 kali pertemuan dengan topik literasi bisnis yang bertanggung jawab, literasi keuangan, dan literasi digital," terang Jojor Paima Siahaan. 



Lebih lanjut kata Jojor, bisnis yang bertanggung jawab adalah saat pelaku UMKM mampu menerapkan penyetaraan gender dan memiliki legalitas usaha seperti NIB dan NPWP sehingga para pelaku UMKM mempunyai bukti dan sah secara hukum sehingga para pelaku mampu mempertanggungjawabkan bisnis yang sedang mereka jalani.


"Literasi keuangan para pelaku UMKM mampu membangun hubungan dengan pelanggan, mampu membuat form survey untuk mengetahui sejauh mana pelanggan puas oleh pelayanan atau produk mereka. Juga pelaku mampu melakukan perhitungan HPP dan BEP sehingga mengetahui apakah bisnis yang mereka jalankan sudah mendapatkan keuntungan atau tidak,"jelasnya.


Selain itu, Jojor Menjelaskan, para pelaku juga dapat menggunakan QRIS sebagai media transaksi sehingga tidak perlu menggunakan uang cash dan tidak repot mencari uang pecah untuk kembalian. Sedangkan digital mengajari para pelaku UMKM bagaimana bertransformasi ke era digital dan mampu memanfaatkan digital sebagai tools untuk meningkatkan penjualan baik itu membuat marketplace dan memasarkannya langsung. 


Selain pengembangan kapasitas dengan kelas belajar PESADA bersama PPSW tetap memotivasi pelaku usaha dan mendampingi untuk promosi, pengurusan legalisasi usaha seperti NIB dan NPWP.


"Perempuan sebagai pelaku usaha juga menyampaikan persoalan yang dihadapi terkait pemasaran produk yang sehari-hari tidak sesuai dengan harapan sehingga perlu peningkatan kapasitas termasuk cara mengelola  aplikasi  Tiktok untuk meningkatkan promosi produk sehingga banyak dikenal oleh masyarakat umum," kata Jojor Paima Siahaan.


Pemerintah Desa Jangga Dolok, melalui Sekretaris Desa Gurgur Manurung mengatakan sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan kelas belajar kepada pelaku UMKM desa wisata yang sudah terlaksana selama 4 bulan ini oleh PESADA.


"Kami berharap kepada peserta agar kiranya dapat menerapkan ataupun menggunakan ilmu yang diperoleh dari PESADA, dimana ilmu tersebut begitu berharga yang dapat meningkatkan perekonomian di desa Jangga Dolok. Program seperti ini kami sangat menyambutnya dengan baik," ucap Gurgur Manurung.


Gurgur menyampaikan bahwa untuk memajukan desa wisata itu perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) harus dibenahi  dan memahami apa itu tujuan pariwisata dengan melalui kegiatan seperti ini.


Salah satu peserta atau pelaku UMKM, Tiur Marpaung, mengaku sangat berterimakasih kepada PESADA, PPSW dan Tiktok By Dance yang sudah mendapatkan bekal di dalam mengikuti kelas belajar sehingga dirinya sudah mampu memanage usaha keripiknya.


"Setelah adanya pembelajaran dari PESADA ini, sekarang saya sudah dapat mempromosikan usaha keripik Jangga ini di media sosial melalui akun Tiktok saya. Selain itu, diajarkan kepembukuan bagaimana itu laba atau rugi, saya sudah mencatat dari hasil penjualan, pembelian bahan baku. Jadi saya tahu laba ruginya dalam penjualan selama satu bulan," ucap Tiur Marpaung.


Selanjutnya, Moy Siahaan, selaku trainer kelas pembelajaran tersebut mengaku sangat senang sekali karena dapat berbaur dengan  pelaku UMKM Desa Jangga Dolok dan juga menjadi pengalaman pertamanya jadi seorang trainer.


"Harapan saya, setelah diadakannya program ini, UMKM Desa Jangga Dolok akan semakin baik, semakin berkembang serta perekonomian pelaku UMKM semakin meningkat," tutur Moy Siahaan. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini