Pengelolaan Dana Hanpang Desa Bulungihit Labura Diduga Sarat Korupsi

Sebarkan:

Kolam tempat pengembangan bibit ikan.

LABURA
| Pemerintahan Desa Bulungihit Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara telah menganggarkan dana untuk Ketahanan Pangan ( Hanpang ) sebesar 20 persen dari pagu  Dana Desa tahun Anggaran  2022.

Anggaran yang diperkirakan mencapai  seratusan juta lebih  tersebut di belikan ikan lele dan dibagikan kepada masyarakat yang layak menerimanya, namun ikan tersebut banyak yang mati.

Menurut warga, Ikan yang diberikan terlalu halus, hampir sebesar cebong hingga susah untuk di pelihara.

"Bantuan ikan itu terlalu kecil hampir sebesar cebong, hingga kita kewalahan untuk mengurusnya, gampang mati, selain bibit ikan,  kita hanya diberi satu  kali makanan ikan,"  ucap warga dusun III kepada wartawan.

Karena ikan bantuan dari Desa terlalu kecil,  warga tadi harus  membeli lagi  bibit ikan lele dengan harga Rp. 200/ ekor.

"Ada sebagian kita beli bibit ikannya dengan harga Rp. 200 per ekor,  lumayan besar dan tidak sulit untuk memeliharanya", sebut warga.

Dari amatan  Tim LSM LPPAS RI LABURA di lokasi  terlihat kolam ikan tidak berfungsi lagi, karena bibit ikan-  ikan tadi semuanya mati.

" Sungguh tidak wajar dengan dana mencapai seratusan juta lebih hanya dibelikan bibit ikan lele yang sangat kecil",  ucap Ketua LSM LPPAS RI Labura Herwin kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, dalam hal ini ada dugaan sarat korupsi dalam hal pengelolaan Hanpang Dana Desa Bulungihit anggaran 2022 , sebut Herwin.

Kepala Desa Bulungihit Janwar Effendi saat ditanya wartawan melalui pesan WhatsApp nya perihal dugaan korupsi pengelolaan  Hanpang Dana Desa anggaran 2022 , pria yang akrab disapa Dedek itu belum menjawab konfirmasi kru media ini. (Indra )

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini