Pertamina EP Pangkalan Susu Field Gunakan Material Pipa Bekas Untuk Jaringan Pipa Gas Bumi

Sebarkan:





LANGKAT | Pertamina EP Pangkalan Susu Field menggunakan material pipa bekas untuk jaringan distribusi gas bumi melintasi tiga desa yakni, Desa Payatampak, Desa Tanjung Pasir, Kec. Pangkalan Susu menuju SP 12 di Desa Lubuk Kertang, Kec. Brandan Barat, Kab. Langkat, Sumatera Utara.


Material pipa bekas yang dipakai untuk distribusi gas itu sudah dalam kondisi terbalut karat tebal sehingga patut diragukan daya tahannya, ujar seorang warga yang secara kebetulan bertemu dengan kru Metro Online, di lokasi lajur pipa tersebut.


Apakah pihak manajemen Pertamina EP Pangkalan Susu telah melakukan analisis terhadap kondisi pipa bekas yang digunakan, dan itu laik untuk dipakai distribusi gas bumi, ujar pria berkumis tipis itu dengan nada tanya.


"Setahu saya, Pertamina EP selalu menggunakan material pipa baru untuk jaringan pipa gas bumi, tapi kenapa kali ini pipa bekas yang di gunakan, itu hanya pihak manajemen yang bisa menjawab itu", lanjutnya.

Jika memang betul material pipa bekas itu digunakan untuk jaringan distribusi gas bumi, kata dia, maka diminta pihak manajemen Pertamina EP Pangkalan Susu Field segera turun ke lokasi proyek untuk melakukan sosialisasi sehingga warga khususnya di sekitar lajur pipa tidak merasa cemas.


Kecemasan masyarakat, bukan tidak beralasan, sebab material yang digunakan adalah pipa bekas yang sudah dalam kondisi karatan. "Kalau sempat terjadi kebocoran pipa, dan gas bumi menyembur ke luar, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi musibah, bahkan bahaya kebakaran," terangnya.


Gas melon tiga kilo gram saja, jika meledak hingga menimbulkan api, bisa menyebabkan korban luka-luka, bahkan nyawa melayang. Apalagi gas bumi yang didistribusikan lewat pipa bekas dengan tekanan yang cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan akan merenggut nyawa, khususnya bagi penduduk yang tinggal di seputaran lokasi jaringan pipa distribusi gas, atau orang lain yang sedang melintas," ujarnya.


"Saya kuatir material pipa bekas itu sudah tidak memenuhi stradart (SOP) lagi, sudah tidak laik lagi digunakan untuk distribusi gas bumi" katanya.


Untuk itu, dia meminta manajemen perusahaan "plat merah" itu segera menjawab kekuatiran warga, seraya memberi kepastian bahwa material pipa bekas itu laik pakai untuk saluran gas bumi, pintanya, sembari meminta namanya tidak ditulis.


Sementara itu, sumber lain yang layak dipercaya mengatakan, pekerjaan pemasangan jaringan pipa distribusi gas bumi itu dikerjakan vendor pemilik perusahaan PT.SRTJ berdomisili di Pangkalan Susu.


Ketika sejumlah wartawan turun ke lapangan, Minggu (01/06/2025), coba melakukan penelusuran, dan ingin mengetahui siapa vendor pelaksana proyek, namun tak seorang pun yang berhasil ditemui saat itu.


Humas Pertamina EP Pangkalan Susu, Wahyu yang dikonfirmasi Metro Online, Selasa (03/06/2025), melalui sambungan WhatsApp-nya, ia membenarkan pekerjaan/proyek jaringan pipa gas bumi dengan menggunakan material pipa bekas tersebut. "Betul, itu untuk PTT 33, untuk pipa gas," katanya.


Ditanya pelaksana proyek pipa distribusi gas bumi itu, vendor atau siapa? Namun, yang bersangkutan tidak menjawab.(ls/lkt1)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar