PERCUT SEI TUAN | Nyali Camat Percut Sei Tuan dan Pemkab Deliserdang, Sumatera Utara kembali 'ditantang' para pedagang kaki lima (PKL) Pajak Gambir, Jalan Pasar 8 Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.
Setelah sebulan penertiban yang dilakukan tak berhasil, para PKL masih tetap berjualan di trotoar dan badan jalan.
Bahkan amatan wartawan, para PKL membuat spanduk besar yang menolak penertiban mereka. Dalam spanduk bertuliskan para PKL tetap tak mau ditertibkan dengan alasan menyambung hidup.
"Aneh, massa pemerintah kalah dari PKL," ujar Rendi, salah seorang warga kepada wartawan Kamis (3/8/2023).
Menurut Rendi, penertiban PKL itu bukan menjadi alasan menghentikan perekonomian warga. Tapi seharusnya para PKL juga mementingkan kepentingan umum.
"Kemacetan ini sudah lama berlangsung, dan sudah berapa orang Camat di Percut Sei Tuan ini tapi tak ada hasilnya. Ini jadi pertanyaan ada apa sebenarnya kenapa PKL di kawasan Pajak Gambir ini kebal hukum," tambahnya.
Sebelumnya Camat Percut Sei Tuan, A Fitriyan Syukri SSTP MSi di hadapan warga Pasar 8 saat demo di kantor Camat berjanji akan menertibkan para PKL dalam sebulan.
Namun setelah sebulan, janji tersebut tak ditepati. Lima hari belakangan ini, para PKL kembali berjualan dan kemacetan kembali terjadi.
"Saya tak mau dicopot karena PKL ini. Ingat ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian sebulan ini Pajak Gambir akan bersih dari PKL," tegasnya
Sementara salah seorang PKL yang namanya tak mau ditulis mengatakan, bahwa penertiban ini tak akan maksimal. "Itu hanya sebulan saja, dan penertiban seperti ini sudah lama berlangsung. Kami akan tetap jualan lagi," ujarnya.
Tambahnya, pihak Kecamatan Percut Sei Tuan dan Pemkab Deliserdang seharusnya jangan hanya menggusur saja, tapi mereka harus memikirkan nasib pedagang.
"Jangan hanya main gusur saja, tapi carilah tempat kami untuk lokasi berjualan. Kami kan butuh juga makan," jelasnya. (ka)
