Bupati Madina Ikut Prihatin Musibah Gempa Cianjur, Saddam Korban Asal Siabu akan Diberi Bantuan

Sebarkan:
Saddam salah satu korban gempa Cianjur Asal Madina, hanya terpaku menatap puing rumah kontrakan yang sekaligus tempat usahanya runtuh, luluh lantak. (Ist) 

MANDAILING NATAL| Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengungkapkan turut ikut prihatin atas musibah gempa di Kabupaten Cianjur. Sukhairi berharap para korban tetap tegar dan semangat memulai lembaran baru. 

"Allah SWT tidak akan membebani seorang hamba di luar batas kemampuannya," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (23/11/2022). 

Ungkapan keprihatinan disampaikan setelah mendapat kabar salah satu dari ratusan korban gempa magnutido 5,6 yang terjadi di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Senin (21/11/2022) kemarin, ada yang berasal dari Kabupaten Madina. 

Yakni Saddam Husein Dalimunthe (34) bersama istrinya Salwa Lubis (29) dan kedua anaknya, Nur Annisah Dalimunthe (9) dan Aftab Fhatian Dalimunthe (3). Saddam tepatnya berasal dari Desa Sihepeng Induk dan Salwa Lubis dari Hutaraja, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina.

Mendapat kabar ini Bupati Madina menyampaikan prihatin dan ikut merasakan musibah yang telah dialami Saddam dan Keluarga. Sukhairi mengatakan akan memberi bantuan untuk meringankan beban yang dialami keluarga kecil asal Madina itu.  

Bantuan yang akan diberikan belum disebutkan berbentuk apa. Namun, Sukhairi berharap bantuan tersebut kiranya dapat meringankan kesulitan yang dialami. 

"Insyaa Allah ada dari kami, sekadar meringankan derita dialami saudara kita dari Sihepeng," kata Sukhairi. 

Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution. 

Mengutip surat Al Baqarah 286, Saddam dan keluarga hendaknya tetap tegar dan semangat memulai lembaran baru pasca gempa. 

"Saddam dan keluarga tak boleh larut terlalu lama dalam kesedihan. Tetap optimis serta semangat dalam berusaha. Yang terkena musibah gempa bukan hanya Saddam dan keluarga, banyak juga warga lain merasakan hal serupa. Harus semangat memulai lembaran baru," pesannya untuk Saddam dan keluarga. 

Dibanding sebagian korban lainnya, ujar Plt Ketua PKB Sumut ini Saddam dan keluarga masih bersyukur sebab tidak mengalami hal terburuk dari musibah gempa tersebut. 

"Alhamdulillah saudara kita tersebut masih sehat, tidak ada luka-luka. Soal kerugian harta, insyaa Allah bisa dicari lagi. Mudah-mudahan rezekinya bertambah," ucapnya. 

Ditambahkannya, apabila ada elemen masyarakat membuat donasi untuk membantu meringankan kesusahan Saddam dan keluarga tentu itu sangat baik. Sehingga, nantinya Saddam dan keluarga dapat berusaha kembali membangun usahanya seperti biasa.

"Kita berharap saudara kita tersebut bisa berdagang kembali. Tentu perlu tempat usaha yang baru. Apakah dengan membangun kontrakan yang rusak parah, atau mencari tempat lain. Kita doakan, Saddam bisa bangkit membangun usahanya kembali," tambahnya.

Mengutip beritahuta.com Saddam dan keluarga  sudah selama empat tahun tinggal di Kabupaten Cianjur. Sebelumnya mereka berdagang di Depok, Jawa Barat. 

Saddam bercerita sesaat sebelum gempa yang telah menyebabkan korban jiwa sekitar 170-an ini menggelegar. Pada hari kejadian ba'da zuhur Saddam diingatkan sang istri supaya belanja dagangan ke pasar. Namun, tak seperti biasanya, kata Saddam, hari itu ia merasa malas. 

"Saya jawab, nanti saja habis azar. On dope au malosok tu pasar (Baru kali saya malas ke pasar)," cerita Saddam dikutip Kamis (24/11/2022). 

Berselang beberapa menit setelah percakapan, Saddam melanjutkan terjadilah gempa yang begitu dahsyat. Rumah kontrakan yang ditempati terasa 'bergoyang'. Saddam lantas langsung berteriak menyuruh istri dan anaknya keluar rumah.

Tak lama setelah itu, rumah yang dipakai sebagai tempat berjualan keperluan sehari-hari oleh Saddam dan keluarga pun runtuh, luluh lantak. Sebagian besar isi rumah tertimpa material bangunan, termasuk dagangan di dalam warung.

Saddam dan istri hanya tarpaku melihat tempat tinggal, sekaligus tempat mencari nafkah mereka tak lagi berbentuk. 

"Wajar dei dabo get manyelamatkon barang dope umak ni daganak i, on maia sude dabo bang (Wajar ibunya anak-anak mau menyelamatkan barang, hanya ini semua," lirih Saddam menceritakan kejadian yang dialaminya. (Rls/Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini