Atika Telah Jalani Fit and Proper Test di PKB dan Hanura, Optimis Dapat Dukungan

Sebarkan:
Foto Atika saat mengikuti fit and proper test sebagai bakal calon bupati di PKB dan Hanura.

MANDAILING NATAL| Atika Azmi Utammi Nasution telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai bakal calon bupati Madina di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Di PKB dilaksanakan pada Jumat 31 Mei lalu di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat. Sedangkan di Hanura digelar di kantor DPD Hanura Provinsi Sumut, hari ini.

Atika pun mengaku optimis akan mendapat dukungan dari PKB dan Hanura, usai menjalani tahapan tersebut. "Tentu, Insya allah optimis dapat dukungan," katanya ketika dimintai tanggapannya, Selasa (4/6/2024) malam.

Perempuan peraih dua rekor muri ini mengatakan, niat dan keinginannya untuk terus ikut berkontribusi aktif dalam pembangunan Kabupaten Madina telah diutarakannya saat fit and proper test itu. Ia juga telah memaparkan visi-misinya untuk memajukan Kabupaten Madina menjadi lebih baik. 

"Niat dan keinginan yang ada telah saya sampaikan, begitu pun visi-misi yang ingin dicapai," terangnya.

Menurutnya, visi-misinya juga memiliki kesamaan dengan yang diinginkan oleh PKB dan Hanura.

"Alhamdulillah, visi-misi yang saya sampaikan memiliki kesamaan dengan apa yang diinginkan PKB dan Hanura, yakni memajukan Kabupaten Madina," tuturnya.

Lulusan UNSW Australia ini pun berharap dengan adanya kesamaan itu nantinya membuat PKB dan Hanura memberikan rekomendasi.

"Adanya kesamaan terhadap keinginan yang ingin dicapai, semoga nantinya melahirkan rekomendasi yang mengusung saya," harapnya.

Untuk diketahui, Atika mengusung visi: Melanjutkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk Madina yang lebih baik.

Adapun misi-nya sebanyak 7 poin; pertama, Pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat memudahkan mobilisasi sehingga perputaran ekonomi semakin cepat dan bertumbuh.

Kedua, meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi sehingga menjadi daya dorong yang lebih kuat untuk Madina ya g lebih baik. 

Ketiga, pembangunan dan pelatihan karakter sumber daya manusia yang berakhlak dan berkompoten sehingga menjadi cikal bakal menghadapi perkembangan dunia yang sangat dinamis.

Keempat, menjaga dan melestarikan nilai agama, budaya dan kearifan lokal sebagai upaya pelestarian identitas Mandailing Natal yang beragama dan berbudaya. 

Kelima, pengentasan kemiskinan ekstrim, penurunan angka stunting di bawah standar nasional serta  pemenuhan gizi anak untuk menghasilkan generasi yang sehat dan berkompoten.

Keenam, menyelaraskan program pembangunan dengan pemerintah pusat dan provinsi sehingga pembangunan nasional yang bukan merupakan kewenangan pemerintah daerah tetap dapat dirasakan di Mandailing Natal.

Ketujuh, mendorong inovasi dari Organisasi Perangkat Daerah serta meningkatkan sinergitas dengan dunia usaha dan dunia pendidikan. (Rul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini