Ketua Ranting PP Radja Jaya Wardhana masih menjalani perawatan medis setelah diserang kelompotan genk motor di Pasar 10, Kecamatan Labuhandeli.
BELAWAN | Katua atau pimpinan genk motor yang menyerang Ketua Ranting PP Radja Jaya Wardhana belum berhasil ditangkap polisi, Selasa (19/4/2022).
Dalam tulisannya di fecebook (FB), ibu korban Raihanna Jihan Zalianty Nasution sangat berharap polisi dapat segera menangkap semua pelaku penyerangan anaknya yang diperkirakan sekitar 10 orang.
Raihanna juga mengaku anaknya sudah dua kali dioperasi dengan biaya yng cukup besar dan masih membutuhkan tiga kali lagi operasi.
Sementara itu, teman teman korban memberi apresiasi kepada polisi karena telah berhasil memangkap enam anggota genk motor yang menyerang korban di Pasar 10, Kecamatan Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang.
"Namun ketua yang enam orang ini belum tertangkap. Kami dengar nanya Tata, warga Pintu Air, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Dia melarikan diri bersama temannya yang disebut sebut bernama si Jawa," kata Aci, teman korban.
Ibu dan teman korban sangat berharap keseriusan polisi untuk segera menangkap semua pelaku.
Kapolsek Medan Labuhan Kompol Mustafa Nasution tidak bersedia menjawab saat akan dikonfisrmasi mengenai hal tersebut melalui telepon.
Berita sebelumnya, sebanyak sembilan orang kawanan genk motor ditangkap polisi, Rabu (13/4) malam.
Kawanan genk motor tersebut ditangkap karena terlibat atau pelaku penganiayaan terhadap korban, Radja Jaya Wardhana, 22, warga Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.
Diperoleh informasi para terduga ditangkap berdasarkan keterangan beberapa saksi dan rekaman CCTV atau kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian.
Penganiayaan terhadap Ketua Ranting Pemuda Pancasila (PP) itu dengan menggunakan senjata tajam atau sajam itu terjadi pada hari Selasa dini hari (5/4/2022) di Jalan Veteran, Pasar 10 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli.
Ketika itu korban sedirian dengan mengendarai sepedamotor keluar dari gang rumah temannya dan kemudian didatangi pelaku. Tanpa banyak bicara pelaku menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam hingga mengakibatkan tangan korban nyaris putus dan kaki mengalami luka serius.
Usai melakukan aksinya, para pelaku melarikan diri dan meninggalkan korban tergeletak di aspal jalan dengan kondisi bersimbah darah. (RE Maha/REM).
Dalam tulisannya di fecebook (FB), ibu korban Raihanna Jihan Zalianty Nasution sangat berharap polisi dapat segera menangkap semua pelaku penyerangan anaknya yang diperkirakan sekitar 10 orang.
Raihanna juga mengaku anaknya sudah dua kali dioperasi dengan biaya yng cukup besar dan masih membutuhkan tiga kali lagi operasi.
Sementara itu, teman teman korban memberi apresiasi kepada polisi karena telah berhasil memangkap enam anggota genk motor yang menyerang korban di Pasar 10, Kecamatan Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang.
"Namun ketua yang enam orang ini belum tertangkap. Kami dengar nanya Tata, warga Pintu Air, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Dia melarikan diri bersama temannya yang disebut sebut bernama si Jawa," kata Aci, teman korban.
Ibu dan teman korban sangat berharap keseriusan polisi untuk segera menangkap semua pelaku.
Kapolsek Medan Labuhan Kompol Mustafa Nasution tidak bersedia menjawab saat akan dikonfisrmasi mengenai hal tersebut melalui telepon.
Berita sebelumnya, sebanyak sembilan orang kawanan genk motor ditangkap polisi, Rabu (13/4) malam.
Kawanan genk motor tersebut ditangkap karena terlibat atau pelaku penganiayaan terhadap korban, Radja Jaya Wardhana, 22, warga Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.
Diperoleh informasi para terduga ditangkap berdasarkan keterangan beberapa saksi dan rekaman CCTV atau kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian.
Penganiayaan terhadap Ketua Ranting Pemuda Pancasila (PP) itu dengan menggunakan senjata tajam atau sajam itu terjadi pada hari Selasa dini hari (5/4/2022) di Jalan Veteran, Pasar 10 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli.
Ketika itu korban sedirian dengan mengendarai sepedamotor keluar dari gang rumah temannya dan kemudian didatangi pelaku. Tanpa banyak bicara pelaku menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam hingga mengakibatkan tangan korban nyaris putus dan kaki mengalami luka serius.
Usai melakukan aksinya, para pelaku melarikan diri dan meninggalkan korban tergeletak di aspal jalan dengan kondisi bersimbah darah. (RE Maha/REM).