Kisah Minta Warga Padang Lawas Lindungi Diri Dan Keluarga Dengan JKN-KIS

Sebarkan:


PADANG LAWAS |
Setiap orang memiliki risiko sakit, tetapi masih banyak orang beranggapan menabung saja sudah cukup untuk menjamin kesehatan hingga hari tua. Padahal Kita tidak bisa memperkirakan seberapa jauh kita bisa berada dalam usia produktif. Salah satu hal yang bisa dipersiapkan ialah memiliki jaminan kesehatan untuk meminimalisir dampak ekonomi jika risiko tersebut terjadi.

Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjadi pilihan Minta Siregar untuk memberi proteksi ekstra bagi kesehatan keluarganya. Menurutnya, JKN-KIS merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga diri sendiri dan keluarga karena memberikan jaminan biaya pelayanan kesehatan, mulai dari pelayanan gawat darurat, berobat jalan, rawat inap, hingga penyakit kritis – kronis.

“Saya ibu rumah tangga, suami saya wiraswasta. Kami mendaftar jadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2015 karena tertarik manfaatnya yang banyak dan kemudahan pelayanan berobat. Rasanya program ini sangat meringankan kami, terutama bagi saya yang sering berobat ke Puskesmas. Begitu juga dengan suami dan anak – anak pasti pernah pakai berobat,” kata Minta, Rabu (31/03/2021)

Tidaknitu saja kata Minta, memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan kunci mendapatkan akses pelayanan. BPJS Kesehatan menawarkannya dua kemudahan, KIS dalam bentuk fisik atau dalam bentuk digital. Keduanya bisa dipergunakan di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Namun karena tidak terlalu memahami peralatan digital, ia pun lebih memilih berobat dengan menggunakan KIS.

Setelah enam tahun berobat menggunakan KIS, Minta merasa pengeluaran biaya di rumah tangganya mulai terkendali. Ia bisa mengatur uang yang diberikan suaminya untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari atau disimpan untuk kebutuhan mendesak lainnya. Iuran bulanan pun tak dirasa membebani jika ia bandingkan dengan pelayanan kesehatan yang diperoleh keluarganya.

“Terakhir saya dirujuk sampai ke rumah sakit karena penyakit lambung. Prosedurnya tidak bertele tele, saya langsung mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit daya di pelakukan sama dengan pasien-pasien lainnya tanpa membeda-bedakan pasien BPJS atau pasien umum. Dokternya juga ramah, dan sampai sekarang pun saya dengan dokter masih berkomunikasi dengan baik,” tutup Minta. (Syahrul/REM)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini