Dari Sampah Menjadi Cuan

Sebarkan:


Artikel

Yuk buang sampah pada tempatnya :) siapapun itu, aku kamu dan kita semua.

Oke. Sampah di artikan sebagai benda bersifat padat tidak dipakai, tidak di inginkan, dan dibuang. Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak di gunakan lagi, kita masih banyak beranggapan bahwa sampah merupakan barang sepele dan membuangnya sesuka hati dan dimana saja kita berada, padahal sampah tersebut masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.

Sampah ini yang mendorong kita untuk menemukan solusi dan inovasi tentang sampah. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dengan baik dan benar serta jadwal rutin gotong royong bersih Dusun. Sampah terdiri dari berbagai macam jenis mulai dari plastik, kardus, kertas, papan dan sisa-sisa makanan hingga peralatan rumah tangga.

Sampah sepertinya masih menjadi permasalahan yang menghantui kita semua yang belum ditemukan solusinya hingga saat ini, yaitu seperti bagaimana cara mencegah terjadinya penumpukan sampah dan bagaimana cara untuk mengelolanya agar tidak menyebabkan timbulnya masalah di lingkungan yang baru.

Untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berskesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat.

Manfaat yang diperoleh dari daur ulang sampah yaitu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah, mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat pembuangan sampah ke lingkungan, dan juga dapat menambah penghasilan masyarakat melalui penjualan produk daur ulang. Sederhana ialah kata yang tepat dari pemanfatan daur ulang sampah plastik.

Namun tidak semua orang mengetahui sampah plastik dapat membuat membuka peluang seseorang dalam berbisnis. Kegiatan mendaur ulang sampah merupakan tindakan positif atas bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Melakukan daur ulang juga telah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan, dapat menghemat sumber daya alam dan energi.

Kami menemui salah satu pembuat kerajinan dari sampah bernama Ibu Wati yang tinggal di Dusun Perumnas yang memulai mengolah sampah menjadi barang yang berguna dan bermanfaat didasari oleh bentuk kepedulian beliau terhadap kelestarian lingkungan.

Ketika masuk ke dalam rumahnya, terlihat ada salah satu jenis sampah plastik yang sudah di sulapnya menjadi barang yang memiliki nilai guna yaitu bunga yang terangkai dengan indah. Wanita yang juga berprofesi sebagai guru ini melihat sampah plastik bisa dijadikan kerajinan dan bisa menjadi salah satu peluang bisnis.

Ia pun telah mengajarkan kepada siswa-siswinya mengenai cara mengurangi sampah plastik dengan cara membuat kerajinan dengan mengumpulkan botol-botol bekas yang disulap menjadi pot bunga gantung.

Tepatnya botol terbuat dari plastik dan memiliki banyak ukuran, botol menjadi barang bekas yang cukup populer untuk di jadikan sebagai bahan kerajinan tangan. Pasalnya botol bekas mudah untuk dibentuk dan dikreasikan menjadi karya seni atau barang praktis bernilai tinggi.

Wanita yang akrab disapa Bu Wati ini mengungkapkan, dari ilmu yang didapatkan secara otodidak, ia menata sekolah itu dengan botol-botol bekas, membuat taman taman kecil, menggantungkan botol bekas itu dengan menanam bunga-bunga gantung sehingga sekolah tersebut menjadi indah dan bersih.

Ia juga menyulap lahan kecil menjadi apotik hidup sehingga lahan tersebut lebih bermanfaat dan dapat melestarikan lingkungan. “Alhamdulillah dengan membuat taman mini yang di isi dengan hasil pengolahan sampah di sekolah, membuat sekolah itu menjadi indah dan menarik. Selain memperindah lingkungan sekolah, dengan mengolah sampah atau botol bekas dapat meminimalisirkan sampah yang ada, sehingga siswa-siswi ikut serta dalam mengurangi sampah dan membuat tingkat kreativitas siswa bertambah. Saya juga memanfaatkan lahan kecil untuk membuat apotik hidup agar tidak ada lahan yang tidak bermanfaat”, ungkapnya.

Kemudian beliau mengatakan bahwa ada beberapa inovasi yang bisa di jadikan inspirasi kerajinan tangan “Ada beberapa inovasi yang bisa diciptakan membuat kerajinan. Mulai dari bungkus plastik asoy, plastik rinso dan plastik soklin yang bisa di sulap menjadi bunga, keranjang, tas dan sebagainya. Kemudian inovasi lain dari botol bekas bisa dijadikan untuk pot bunga, bisa juga dibuat gantungan yang ditempel di dinding. Membuat kerajinan ini tidaklah membutuhkan biaya yang mahal, cukup memanfaatkan bahan serta peralatan yang ada di sekitar lingkungan namun bisa menghasilkan rupiah”.ujar Ibu Wati ini.

Dari pemaparan hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa banyak produk yang bisa di buat dari sampah plastik maupun sampah botol bekas diantaranya membuat bunga, keranjang, tas dari plastik mulai dari plastik rinso, soklin dan plastik asoy.

Begitu pula dengan botol bekas dapat di sulap menjadi pot bunga dan gantungan dinding. “Semua produk yang dibuat dari barang bekas layak dijual. Dengan model yang cantik membuat orang tertarik dan membelinya. Biasanya produk ini di jual dengan harga berkisaran Rp. 25 hingga 50 ribu, tergantung pada kualitas dan kreativitas sebuah produk tersebut. Dengan begitu hasil dari sampah yang kita anggap sepele bahkan bisa menambahkan pundi-pundi rupiah”. pungkas Bu Wati mengakhiri.

 

Penulis : Annisa Firdausi, Endang Nurjana, Marcella Widyasti

Mahasiswi KPM KS Kelompok 2021, IAIN Langsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini