Pengelolaan Ramadhan Fair di Padangsidimpuan Masuk PAD atau Kantong Pribadi

Sebarkan:

  

Suasana Ramadhan Fair di Kota Padangsidimpuan saat bulan suci ramadhan 1446 Hijriyah/2025 Masehi 

PADANGSIDIMPUAN | Pasar Ramadhan atau Ramadhan Fair yang digelar Pemerintah Kota Padangsidimpuan pada bulan suci ramadhan 1446 Hijriyah tepatnya dibuka mulai 2 Maret  2025. Tentunya dalam hal ini pentingnya informasi transparansi bagiamana pengelolaannya, apakah masuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau masuk kantong pribadi.

Keterbukaan informasi publik memiliki banyak kegunaan, terutama dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Ini memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, mencegah korupsi, dan mengawasi kinerja pemerintah. 

Dengan demikian,  informasi publik yang mudah diakses, masyarakat dapat mengetahui bagaimana pemerintah menjalankan kebijakan, mengelola anggaran, dan mengawasi proyek-proyek dan bagiamana pengelolaan PAD yang dihasilkan daerah itu sendiri.

Ramadhan Fair Kota Padangsidimpuan 2025 resmi dibuka untuk pertama kalinya di pelataran Masjid Agung Al-Abror, walau sempat mendapatkan penolakan dari warga sekitar dan juga sejumlah jemaah masjid. 

Namun, sebelumnya Ramadhan Fair digelar  di sepanjang Jalan Mongonsidi atau Alaman Bolak Padang Nadimpu, baru kepemimpinan Letnan-Levi pertama kali melaksanakan Ramadhan Fair di seputaran lingkungan dan halaman Masjid Al Abror.

Kala itu Ramadhan Fair dibuka langsung oleh Wali Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe yang didampingi Wakil Wali Kota, Harry Pahlevi Harahap.

Dalam hal tersebut, Pemko Padangsidimpuan menilai Ramadhan Fair merupakan bagian dari upaya untuk  mendukung UMKM dan meriahkan bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah dan diharapkan mampu mendongkrak aktivitas perekonomi di Kota Padangsidimpuan.

Tidak itu saja pemko Padangsidimpuan juga menyiapkan tenda diseputaran Masjid Al Abror dengan kapasitas 200 stand untuk pelaku usaha UMKM dengan syarat, pertama setiap peserta wajib mengisi formulir yang disediakan oleh panitia dan kedua kegiatan stand UMKM dimulai sejak pukul 14.00 sampai selesai .

Sebelumnya, Senin (24/2/2025) metro-online.co menghubungi Yanti salahsatu Panitia Ramadhan Fair Kota Padangsidimpuan,. Dari hasil informasi yang dihimpun ada 200 stand disiapkan untuk UMKM.

Ketika ditanya berapa sewa per kios atau per stand selama berlangsungnya Ramadhan Fair? panitia tersebut menyebutkan 1,2 atau 1.200.000 untuk grand C, 2,1 atau 2.100.000 untuk grand B dan 5 atau 5.000.000 untuk grand A dengan ukuran tenda 3x3 m untuk kapasitas 2 stand UMKM. 

Tidaknitu saja, berdasarkan informasi dari sejumlah pelaku UMKM di Ramadhan Fair, ada petugas yang melakukan pengutipan uang kepada mereka setiap harinya.

Kendati demikian, kehadiran Ramadhan Fair diharapkan mampu meningkatkan atau menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan, dengan adanya PAD, daerah dapat lebih mandiri dalam membiayai pembangunan dan pelayanan publik di daerah itu sendiri sehingga mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. 

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah pengelolaan Ramadhan Fair di Kota Padangsidimpuan benar-benar menambah pemasukan PAD atau ladang bisnis untuk mengisi kantong pribadi oknum pejabat itu sendiri ?.

Selanjutnya, metro-online.co melakukan konfirmasi, Selasa (22/4/2025) kepada  Asisten II Pemko Padangsidimpuan yang juga menjabat Plt Kadis Perdagangan Kota Padangsidimpuan Rahuddin Harahap, melalui Sekretaris  Disperindag Iswandi menyebutkan, kalau informasi terkait Ramadhan Fair itu yang bertanggungjawab Gustommy Hamonangan Siregar.

"Permohonan konfirmasi sudah disampaikan kepada Pak Kadis Rahuddin yang sekarang menjabat, tapi belum ada disposisi. Namun untuk informasi terkait Ramadhan Fair itu lebih tahu pak Gustommy karena kemarin bapak itu yang menjabat sebagai Plt Kadis Perindag dan juga sebagai penanggungjawab kegiatan tersebut," sebut Iswandi diruangnanya, Selasa, (22/4/2025).

Kemudian, Jumat (25/4/2025) metro-online co kembali menghubungi Iswadi lewat  WhatsAp, Iswan mengatakan Plt Kadis Perindang belum memberikan disposisi untuk wawancara terkait Ramadhan Fair. 

Namun dalam percakapan tersebut Iswan menyebut kalau terkait informasi pengelolaan Ramadhan Fair agar dicoba ditanyakan saja kepada Gustommy mantan Plt Kadis Perindag yang mengetahui dan merupakan penanggungjawab kegiatan Ramadhan Fair waktu itu.

Selanjutnya, metro-online co menghubungi Gustommy lewat pesan WhatsApp, untuk mempertanyakan sejauhmana pengelolaan Ramadhan Fair dalam menambah pemasukan PAD di Kota Padangsidimpuan ? Gustommy hanya menjawab, Informasi pengelolaan Ramadhan Fair  belum bisa ia sampaikan karena belum mendapatkan perintah dari Plt Kadis Perindag Kota Padangsidimpuan Rahuddin Harahap.

"Belum ada perintah dari Plt Kadis yang baru terkait hal itu," balasnya lewat pesan WhatsApp, Senin (28/2025).

Sementara Plt Kadis Perindag Kota Padangsidimpuan Rahuddin Harahap sampai berita ini diterbitkan, masih memilih bungkam.  

Bungkamnya Rahuddin, kuat dugaan pengelolaan Ramadhan Fair di Kota Padangsidimpuan ada indikasi korupsi. Syahrul/ST).



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini