LANGKAT | Lagi proyek pengerasan badan jalan dengan menggunakan dana desa (DD) mengalami rusak parah di Desa Pangkalan Siata, Kec. Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara.
Pengerasan jalan sepanjang 300 meter, itu tepatnya di Dusun III Paluh Udang, Desa Pangkalan Siata dengan sumber dana desa (DD) sebesar Rp 61 juta lebih. Baru hitungan minggu usai dikerjakan, tapi kini permukaan jalan sudah rusak kambali.
Pekerjaan pengerasan badan jalan yang dilaksanakan TPK (Tim Pelaksana Kegiatan). itu tidak dapat bertahan lama, diduga karena tidak sesuai dengan RAP.
"Material sirtu yang di hampar di permukaan badan jalan tipis, dan proses pemadatan menggunakan alat berat, itu juga ditengarai tidak sesuai bestek," ujar salah seorang warga desa kepada kru Metro Online, Selasa (17/12/2024).
Dikatakan, jika saja penggunaan material sirtu dan pemadatannya sesuai standar pemerintah, maka diharapkan kualitas pengerasan badan jalan akan sesuai yang di harapkan.
"Sudahlah proyek dikerjakan musim hujan, ketebalan material sirtu, dan pemadatannya diduga tidak sesuai RAP, itu merupakan salah satu faktor penyebab badan jalan cepat hancur lagi," sambungnya.
Pelaksanaan kegiatan pengerasan jalan terkesan dipaksakan, kata dia, sebab belakangan ini intensitas hujan tinggi, dan hasil pekerjaan diduga tidak sesuai standar, hingga akhirnya uang negara yang dihabiskan untuk pembangunan jalan itu terkesan sia-sia.
Jika saja aparatur penegak hukum mau turun ke desa untuk melakukan penyelidikan lapangan, tidak tertutup kemungkin akan ditemukan penyelewengan anggaran atau dugaan korupsi dalam pelaksanaan beberapa proyek pengerasan badan jalan dengan menggunakan dana desa (DD) di Desa Pangkalan Siata, ucap nara sumber.
Kades Pangkalan Siata, Tahansyah Silalahi yang coba dihubungi Metro Online melalui selularnya, Rabu (18/12/2024), lagi lagi tidak direspon yang bersangkutan.(ls/lkt1)
