𝐒𝐈𝐌𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐔𝐍|| Dituduh pungli dan menimbun BBM lewat pemberitaan di satu media online, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT PS di Tanah Jawa mengambil kebijakan menghentikan layanan jual kepada warga yang menggunakan jerigen ber-barcode
Kebijakan pihak SPBU memicu keresahan di kalangan masyarakat setempat yang membutuhkan BBM khususnya para petani yang sangat membutuhkan dalam pengoperasian mesin pertanian
Menyahuti keresahan serta demi Cooling System menjelang Pilkada Serentak 2024, Polsek Tanah Jawa, dipimpin Kapolsek Kompol Asmon Bufitra SH. MH, menginisiasi dan memfasilitasi pertemuan untuk mediasi mencapai satu kesepakatan agar pihak SPBU kembali membuka layanan jual BBM berjiregen menggunakan barcode
Pertemuan digelar di Balei Harungguan Kantor Camat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Kamis, 19 September 2024, sekira pukul10:00 WIB
Mediasi dipimpin langsung oleh Kapolsek Tanah Jawa dihadiri pihak SPBU PT PS diwakili mandor, Hari Sabana Samosir, perwakilan media online yang bertanggung jawab atas pemberitaan tersebut, perwakilan masyarakat termasuk tokoh R.G. Gulo, perwakilan pihak Kecamatan Tanah Jawa, Sarti Manik SH serta perwakilan Penyuluh Pertanian Kecamatan Tanah Jawa, Besnat M. Nainggolan
Mediasi diawali permintaan maaf dari pihak SPBU yang menjelaskan penundaan layanan jual BBM kepada pembeli berjerigen barcode terjadi akibat dampak dari pemberitaan yang menyebutkan ada pungli dan penimbunan BBM
Dalam mediasi ini, pihak SPBU berjanji untuk kembali melayani masyarakat yang membeli BBM menggunakan jerigen, namun harus memenuhi syarat barcode dari Pertamina dan surat keterangan dari Kepala Desa (Pangulu) setempat
Perwakilan dari media online turut menyampaikan permintaan maaf kepada pihak SPBU dan masyarakat dan mengakui pemberitaan tersebut menyebabkan dampak buruk yang tidak diinginkan dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam pemberitaan kedepannya
Sementara perwakilan dan tokoh masyarakat RG Gulo dengan tegas menyampaikan selama ini tidak ada masalah antara warga dengan pihak SPBU
"Warga yang membeli BBM selalu dilayani dengan baik oleh SPBU dan tidak pernah dimintai dana atau dipungli dan sejenisnya. Kami berharap agar pelayanan BBM dapat kembali normal seperti sebelumnya," Harap RG
Kapolsek Tanah Jawa, Kompol Asmon Bufitra, dalam arahan dan sambutannya meminta agar semua pihak tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terlebih menjelang Pemilu 2024.
Asmon Bufitra menegaskan pentingnya menyelesaikan permasalahan ini dengan baik untuk menghindari konflik yang lebih besar di tengah berlangsungnya pesta demokrasi.
Danramil 10/Tanah Jawa, Kapten (Inf) Marasi Sinaga, turut memberikan imbauan senada dengan Kapolsek. Ia meminta agar situasi tetap kondusif dan semua pihak dapat menjaga keamanan, terutama dalam suasana menjelang Pemilu.
Perwakilan penyuluh Pertanian, Besnat M. Nainggolan, menyampaikan harapannya agar program pertanian di wilayah Tanah Jawa tidak terganggu akibat terhentinya pelayanan BBM di SPBU PT PS
"Kami meminta agar SPBU memberi kemudahan bagi petani untuk mendapatkan BBM yang sangat dibutuhkan dalam mengoperasikan alat alat pertanian demi mendukung kelancaran program cocok tanam,"
Kapolsek Tanah Jawa, Asmon Bufitra menjelaskan mediasi yang dipimpinnya berhasil mencapai kesepakatan. Pihak SPBU berjanji akan kembali melayani pembeli BBM dengan jerigen yang dilengkapi barcode serta surat keterangan dari pihak terkait
Proses pengisian BBM kembali dilakukan dan disaksikan pihak Muspika Kecamatan Tanah Jawa. Hingga saat ini situasi tetap aman dan kondusif (𝐵𝑎𝑦/𝑩𝒂𝒚-𝒎𝒐𝒍)