Jurito Sirait: Paslon Effendi-Murphy yang Paham Pergumulan di Toba

Sebarkan:

Pdt. Jurito Sirait, S.Th..

TOBA
| Pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Toba, yang akan dilaksanakan secara serentak pada 27 November 2024 mendatang, mulai mewarnai tanggapan atau dukungan datang dari berbagai kalangan masyarakat kepada masing-masing pasangan calon (Paslon) yang ikut berkontestasi di Pilkada tahun ini.


Salah satu dukungan yang paling menonjol datang dari seorang tokoh agama atau pemuka agama Kristen, yaitu Pendeta Pdt. Jurito Sirait, S.Th, adalah juga seorang pendeta Resort HKBP Lumbanjulu secara tegas menyatakan dukungannya terhadap paslon Effendi Napitupulu-Audi Murphy Sitorus dengan suatu alasan tertentu.


Pdt. Jurito Sirait mengatakan, dengan majunya Effendi Napitupulu dengan pasangannya Audi Murphy Sitorus untuk perhelatan pilkada Toba, ini menjadi suatu angin segar menurutnya di tengah kancah perpolitikan di kabupaten Toba.


"Karena bapak Effendi Napitupulu kita tahu lahir, besar, sekolah, bahkan sampai berkiprah, berusaha dan juga di bidang politik sebagai anggota DPRD sampai dengan ketua DPRD Toba," sebut Pdt Jurito saat menghadiri suatu acara, di Wisma Raja Daud Lumbanjulu, Sabtu (28/9/2024).


Jurito Sirait yang dikenal sebagai seorang yang lugas, berani, tegas, tidak ada kata neko-neko dan style agak nyentrik ini juga mengatakan bahwa Effendi Napitupulu itu benar-benar anak Toba yang paham bagaimana pergumulan Toba ini. Ke depannya nanti, supaya lebih mengalami percepatan dalam hal pembangunan seperti yang diharapkan masyarakat Toba.


"Catatan penting menurut saya, Ia itu seorang jemaat HKBP yang tentunya saya seorang pendeta merindukan jemaat HKBP terpilih menjadi pimpinan di Toba yang kita cintai ini," sebut Pdt. Jurito Sirait penuh harapan.


Bagaimana pendapat Amang (Pendeta-red) terkait bila mana ada statement-statement atau tanggapan dari masyarakat bahwa seorang Pendeta ikut ke ranah politik?

"Sebenarnya, politik itu tatanan yang bagus, aturan main yang bagus, menurut saya dalam hal ini Pendeta ikut di dalamnya, bagaimana menerangi dan menggarami politik itu supaya jelas hitam putihnya," terang Pdt Jurito Sirait.


"Tapi kalau pendeta, seperti saya seorang pendeta, juga gereja harus jelas hitam putihnya. Kalau wilayah abu-abu jangan dimasuki, Jadi, jeleknya gereja maupun oknum yang ada di dalamnya berpolitik, karena mereka itu kadang memasuki wilayah-wilayah yang bertentangan dengan norma Gereja," jelasnya.


Harapannya, Jurito mengatakan, semoga pilkada tahun ini berjalan dengan lancar dan damai. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini