MEDAN | Baharaja Napitupulu SH MH (55) warga Jl. Kutilang IX No 285 Kel. Kenangan Baru Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, melaporkan pria berinisial BH terkait dugaan pemalsuan surat tanah dan penipuan ke Poldasu.
Oleh Poldasu kemudian berkas pengaduan Polisi Nomor: LP/B/693/VI/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
Namun Baharaja Napitupulu kecewa terhadap kinerja penyidik Polrestabes Medan karena hingga setahun laporan pengaduan mereka belum ada titik terangnya.
Dalam laporannya Baharaja yang dikuasakan pemilik tanah, Ir. Vitra Verba Napitupulu MM yang tinggal di Jakarta melaporkan Burhanuddin Hasibuan terkait dugaan tindak pidana penyerobotan tanah kliennya di Jalan Dusun II Desa Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.
"Kami tak terima karena dia (terlapor--red) menjual dan menguasai lahan kami ke seseorang," ujar Baharaja kepada wartawan Selasa (25/6/2024).
Tambah Baharaja, pihaknya sudah mempertanyakan hal tersebut kepada Burhanuddin, malah terlapor meminta Baharaja mengganti rugi bangunan.
"Saat kami terangkan bahwa lahan itu milik kami, ia malah menyuruh kami untuk mengganti uang bangunan. Jelas kami tak mau," tambah Baharaja.
Kasus dugaan penipuan dan penyerobotan lahan tersebut kemudian dilaporkan ke . Polisi sudah memeriksa saksi, yakni kepala desa. Oleh polisi didampingi kepala desa sudah turun ke lokasi.
"Si terlapor saat menjual lahan memindahkan lokasi dari tempat lain ke tanah kami," terang Baharaja.
Namun anehnya, saat Baharaja mempertanyakan penanganan kasus tersebut, penyidik selalu mengatakan akan gelar perkara. "Namun hingga saat ini gelar perkara yang dijanjikan tak pernah terealisasi," jelas Baharaja.
Kecewa atas kinerja penyidik Polrestabes Medan yakni Suhardiman SH dan Bripka M.Fariz, SH, Baharaja melaporkan keduanya melalui Dumas ke Poldasu dan Kabid Propam Poldasu. (ka)
