LANGKAT | Kepala sekolah (Kasek) SMAN 1 Berandan Barat diduga salahgunakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2022 sampai tahun anggaran 2024.
Dugaan penyalah gunaan dana BOS di SMAN 1 Berandan Barat tersebut mengenai pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis), demikian dikatakan sumber kepada metro online Senin (24/6/2024).
Dugaan penyalahgunaan dana BOS tersebut terdapat di pengadaan barang dan jasa, seperti pengadaan kursi, pengadaan buku dan pengadaan barang lainnya,.
Sekitar bulan April lalu inspektorat telah turun melakukan pemeriksaan penggunaan dana BOS ke SMAN 1 Berandan Barat, namun kepala sekolah seakan tidak ada masalah lanjut sumber
Kepala sekolah SMAN 1 Berandan Barat, Masrizal dikonfirmasi dikantor nya Selasa (25/6/2024) mengatakan, mengenai penggunaan dana BOS tidak ada masalah, karena kami sudah diperiksa inspektorat,
Saat ditanya mengenai pengadaan barang dan jasa serta kapan inspektorat turun melakukan pemeriksaan, kepala sekolah mengatakan tidak ada masalah, dan pertanyaan bapak sudah serupa dengan pertanyaan inspektorat, dan kapan inspektorat turun melakukan pemeriksaan di SMAN 1 Berandan Barat bapak kan sudah tau, ucap Masrizal enteng.
Sekedar mengingatkan, kepala sekolah SMAN 1 Berandan Barat, Masrizal sebelum nya sudah pernah diberitakan metro online mengenai temuan pembangunan ruang kelas yang seharusnya Selasar 2 meter dikerjakan 1.5 meter saat dirinya menjabat kepala sekolah di SMAN 1 Seilepan beberapa tahun lalu.
Selanjutnya metro online juga pernah memberitakan kepala sekolah saat dirinya baru menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Berandan Barat sekira lebih kurang 3 tahun lalu pemberitaan tersebut mengenai pengutipan uang sebesar 600 ribu, uang kutipan sebesar 600 ribu tersebut untuk bayar SPP selama 3 bulan, selanjut nya untuk bayar atribut dan baju olahraga, selain itu untuk uang tanah timbun sebesar 150 ribu per siswa dari 210 siswa baru.(m/lkt1)
