Dilarang PMD, Kades di Deliserdang Tetap Bimtek di Medan dan Jakarta

Sebarkan:

Ilustrasi 
DELISERDANG | Sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Deliserdang tetap kukuh menggelar kegiatan Bimbingan Tehnik ( Bimtek) yang digagas APDESI bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Mandiri Indonesia di hotel Danau Toba Internasional Medan  dan Jakarta pada  Selasa 11-14-2024.

Dalam kegiatan itu, Kepala Desa diwajibkan membayar biaya akomodasi kegiatan sebesar Rp 14.000.000,' perorang untuk acara di Jakarta, sementara untuk bimtek di hotel Danau Toba Medan disebut sebut permintaan oknum Instansi TNI dan masing masing desa mengirimkan dua orang dengan biaya Rp 6,5 juta per orang untuk perangkat desa. Adapun sumberdaya kegiatan tentunya berasal dari Anggaran Dana Desa yang ada.

Kegiatan bimtek ini berjudul pelatihan lanjutan dengan tema pengembangan inovasi Tanaman Hidroponik peternakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa serta strategi pengembangan Urban Farming sayuran hidroponik. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD) Kabupaten Deliserdang Ari Mulyawan saat dikonfirmasi tidak memberikan ijin pada para Kepala Desa. 

" Tkami ( Dinas PMD) tidak memberikan ijin untuk bimtek itu dan sudah kita sampaikan ke kepala desa," sebut Ari.

Namun terkait kegiatan ini sepertinya dibekup oleh Kabid Pembinaan Desa, Simson Tambunan, mengingat kalau rencana kegiatan bimtek ini adalah kordinasi APDESI dengan Kabid Pembinaan Desa Simson Tambunan. Dan dari setiap kegiatan, Simson diduga mendapat bagian hasil dari kegiatan bimtek itu.

Terpisah, Menurut pendapat Pengurus Aliansi Masyarakat Anti Korupsi, Faisal Tanjung mengatakan. Kegiatan Bimtek Kepala Desa ini sebetulnya baik kalau benar benar dapat diserap manfaatnya dan diimplementasikan serta dijalankan oleh Kepala Desa hingga membuat desa mereka tersebut menjadi maju.

" Tapi sekarang ini kelihatannya terlalu berlebihan dilakukan, dan dicari cari alasannya karena dapat untung banyak bagi penyelenggara dan sponsor dibelakang kegiatan itu. Lagi pula belum ada nampak implementasi dari manfaat Beratus bimtek yang sudah dilakukan dan menelan milyaran anggaran dana desa itu. Tidak ada yang nampak, hanya seperti pindah tidur saja dihotel. Kalau kurang yakin coba ditanya saat ini apa hasil atau ilmu yang sudah didapat para kepala desa itu selama beratus kali bimtek. Ya itu itu saja, tidak ada yang diserap," sebut Faisal Tanjung.

Faisal berharap, agar ada perbaikan cara bagaimana uang Dana Desa dan Add di desa itu lebih menunjukkan hasil yang tepat demi kemajuan desa dan kemakmuran masyarakat.

" Saran saya sebagai masyarakat, kepada Dinas PMD Deliserdang sebagai wasit dari Kepala Desa tolong dikaji ulang kegiatan seperti ini yang saya pikir hanya membuat penyelenggara dan sponsornya untung besar. Apalagi kegiatan itu tak diketahui " siluman". Aparat Hukum juga jangan tutup mata," pungkasnya.( Wan) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini