Kejahatan Meningkat, Kapolres Deliserdang Dikritisi Warga di Medsos

Sebarkan:

Medsos
DELISERDANG | Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Deliserdang mulai menyoroti kinerja dan kepemimpinan Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo. Selama kepemimpinannya Raphael dianggap gagal memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. 

Hal ini lantaran menonjolnya sejumlah kasus kriminal seperti kejahatan-kejahatan malam seperti pembegalan dan kebrutalan geng motor di wilayah hukum Polresta Deliserdang. 

Sebagai bentuk kritikan dari kinerja kepolisian, tokoh pemuda di Deliserdang pun mulai mengeluarkan pendapatnya dimuka umum. Melalui akun media sosial facebook pemuda bernama Fajar Bagus Prabowo menilai Deliserdang Darurat Kamtibmas.

Bagus menuliskan warga sempat tenang kejadian pembegalan oleh geng motor mulai reda. Namun belakangan ini pasca Pemilu keberadaan kelompok geng motor dan begal mulai kembali lagi muncul dan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat. 
Belum lagi penyakit masyarakat yang lainnya masih merajalela dan masih menjamur di tengah masyarakat seperti Narkoba dan pencurian kendaraan bermotor.

"Dimana pak Polisi nya? Saya kerap kali mendengar ucapan itu dari berbagai kalangan masyarakat. Menurut catatan kita, Kapolresta Deliserdang sejak pindah alih kepemimpinan ke Raphael Sandhy Cahya Priambodo grafik KAMTIBMAS di Wilkum Deliserdang sangat menurun.

Hendaknya kita minta jaminan yang konkrit dari orang nomor 1 di Polresta Deliserdang, karena sudah kurang lebih 5 bulan menjabat tidak ada dampak positif dari kepemimpinannya soal kinerja yang baik dalam menjangkau kondusifitas Deliserdang," tulis Fajar Bagus di media sosialnya yang dilansir metro-Online.co pada Kamis, (7/3/2024).  

Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  (IMM) Kabupaten Deliserdang ini menyebut bahkan dengan lantang menyuarakan agar ada respon dan sikap tegas dari Kapolda Sumut untuk mengevaluasi kinerja atau mencopot Raphael. Dipinta harus ada respon selama 2x24 jam. 

Dalam postingannya Fajar pun menyertakan foto Kapolres dan memberikan tanda silang sebagai bentuk kekecewaan kepemimpinan Raphael. Saat dikonfirmasi langsung melalui telepon selulernya oleh wartawan, Fajar pun membenarkan telah membuat postingan itu. 

"Sekarang semua orang takut mau keluar malam bang. Ya kita menilai hari ini kinerja kapolresta semenjak alih kepemimpinan nggak sesuai harapan masyarakat. Sudah kita hitung 5 bulan tapi terkait tapi kasus pembegalan dan geng motor masih belum menurun," kata Fajar. 

Ia mengakui kalau pada saat momen Pemilu ini pihak kepolisian juga punya kesibukan. Namun dianggap Pemilu hanya sesaat. Jangan sampai persoalan Kamtibmas ini dilupakan. Kasus Rizaldi Jambak (47) warga Lubukpakam yang sehari-hari berdagang di Lubukpakam terkena pembacokan oleh kelompok geng motor menjadi salah satu bukti bahwa kelompok geng motor sangat meresahkan masyarakat. 

Sementara itu Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Raphael belum bisa dipinta komentarnya terkait hal ini. Seperti biasa ia pun masih sulit untuk dikonfirmasi melalui telepon selulernya.( Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini