Kades Tanjung Pasir, Faisal Reza, ST, saat menyampaikan ekspos penilaian desa tingkat Provinsi Sumatera Utara, Senin (26/06/2023). (Foto Metro Onlie, co)
LANGKAT | Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, salah satu desa penghasil padi terbesar di Kab Langkat, mencapai 7.500 ton per tahun dengan luas lahan 600 hektare.
Hal ini terungkap saat Kepala Desa Tanjung Pasir, Faisal Reza ST, SH memaparkan ekspos penilaian desa tingkat Sumatera Utara, Senin (26/06/2023) bertempat di lapangan parkir Sam Tirta di Desa Tanjung Pasir.
Tim Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahun 2023 dari Provinsi Sumatera Utara disambut oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Rudi Kinandung M.AP yang mewakili Plt Bupati Langkat, didampingi Kadis PMD Langkat, Basrah, Camat Pangkalan Susu, Agung Tritantyo M.AP, dan Kades Tanjung Pasir, Faisal Reza ST, SH, serta yang lainnya.
Sambutan tertulis Plt Bupati Langkat, H Syah Afandin, SH yang dibacakan Rudi Kinandung, mengucapkan selamat datang kepada Tim Penilai dari Provinsi Sumatera Utara di Desa Tanjung Pasir.
Dia juga mengapresiasi Pemerintahan Desa Tanjung Pasir yang telah berjuang keras dengan penuh semangat untuk mengikuti lomba desa, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten serta tingkat Provinsi Sumatera Utara.
"Semoga kerja keras tim dapat menghantarkan Desa Tanjung Pasir menjadi juara 1 Tingkat Provinsi, mewakili Sumatera Utara ke Tingkat Nasional", harapnya.
Ketua Tim Penilaian Desa dari PMD & Disdukcapil Provsu, M Liga Daulay mengutarakan, penilaian prestasi dalam pembangunan juga mempercepat kemandirian pembangunan desa.
"Kepala Desa serta perangkatnya harus maksimal mengelola potensi yang ada di desa. Dan yang paling utama adalah dukungan penuh dari masyarakat untuk mencapai tujuan keberhasilan," ucap Daulay.
Ekspos Kepala Desa Tanjung Pasir, Faisal Reza, ST, SH mengutarakan visinya "Terwujudnya Masyarakat Desa Tanjung Pasir yang Religius, Adil, Makmur dan Sejahtera".
Memberikan support/dukungan kepada masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ibadah dan keagamaan. Mengedepankan musyawarah dan mufakat serta menumbuhkan rasa kekeluargaan dan gotong royong dalam membangun desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda.
Terciptanya pemerintahan desa yang bersih, transparan dan profesional serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal tanpa membedakan status dan golongan. meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana desa serta menggali potensi sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa Tanjung Pasir merupakan desa dengan mayoritas penduduknya merupakan petani yang mana desa-nya memiliki lahan pertanian padi sawah irigasi seluas 600 hektare sehingga Desa Tanjung Pasir menjadi desa penghasil padi tersebar di Kab Langkat dan merupakan lumbung pangan bagi Kab Langkat, dengan hasil produksi padi 7.500 ton per tahun
Hasil perkebunan sawit seluas 32 hektare dengan hasil produksi TBS (Tandan Buah Sawit) mencapai 768 ton per tahun. Peternakan sapi, 60 ekor, kambing 240 ekor, dan unggas 1000 lebih per tahun.
Potensi Desa Tanjung Pasir yakni, perkebuna kelapa sawit, pertanian padi sawah, sayur-sayuran, peternakan ayam, bebek, kambing dan sapi, perikanan, kepiting, ikan dan udang. Dan perindustrian, gula merah, keripik, pisang, madu kelutut dan kerajinan dari lidi pelepah sawit dan lainnya.
Selama kurang lebih 7 tahun Faisal menjadi Kepala Desa Tanjung Pasir, dia telah melakukan terobosan baru (inovasi), dengan kegiatan santunan anak yatim yang dananya bersumber dari swadaya masyarakat selama 5 tahun 8 bulan terakhir ini dengan wadah "Badan Kesejahteraan Anak Yatim dan Piatu Amanah Desa Tanjung Pasir," terkumpul dana sebesar Rp 461 juta yang disalurkan setiap bulannya.
Selain itu, sebanyak 46 orang yang sebelumnya gagal menyelesaikan pendidikannya di sekolah masing-masing, kini mereka sudah memiliki ijazah paket B dan paket C (setingkat SMP & SMA).
Terpisah, Camat Pangkalan Susu, Agung Tritantyo M.AP kepada Metro Online mengatakan, Desa Tanjung Pasir masuk dalam penilaian Desa Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan ini dilaksanakan, lanjutnya, untuk klarifikasi lapangan oleh Tim Penilai dari Provinsi Sumatera Utara. "Lomba desa tingkat provinsi adalah merupakan sebuah sarana untuk mengevaluasi capaian kinerja Perangkat Desa dalam melaksanakan program kerja serta memberikan pelayanan prima kepada warganya," ucapnya.(ls/lkt1)