MEDAN | Sejumlah pengurus dan anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB) Belawan kawal kepulangan jasad nelayan yang tewas di laut akibat masuk palka kapal berisi ikan busuk, Minggu (28/5/2023).
Kedatangan pengurus dan anggota PBB yang mengenakan pakaian kebanggaan organisasi berwarna merah mengundang perhatian warga dan nelayan di sekitar dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan.
Belasan personil Polres Pelabuhan Belawan dan Satpolairud Polda Sumut berjaga di sekitar lokasi pendaratan korban.
Belum ada keterangan dari PBB mengenai kedatangan mereka namun terendus informasi menyebutkan, PBB turun ke lapangan lantaran menaruh curiga dengan kematian korban yang dianggap tidak wajar.
Berita sebelumnya, seorang nelayan Herman Silaen, warga Jalan Baru, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, tewas akibat masuk ke dalam palka berisi ikan busuk saat berlayar di perairan Aceh, Minggu (28/5/2023).
Keterangan dari sejumlah rekan kerja korban mengatakan, korban merupakan anak buah kapal (ABK) KM Putra Melayu milik gudang PMS atau Gudang RI, Gabion, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan.
Peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban berawal saat dia membuka dan masuk ke dalam palka kapal berisi ikan busuk.
Diduga korban meninggal setelah menghirup bau dan racun dari ikan busuk dalam palka kapal yang di nakhodai Syahrial itu.
Diperkirakan, malam ini KM Putra Melayalu akan tiba di Gabion membawa jasad korban untuk selanjutnya disemayamkan di rumah duka. (RE Maha/REM).