666 Siswa Angkatan XXXI SMKN 9 Medan Diwisuda, Drs Kaswardi MPd: Kamu Harus Punya Mimpi Jadi Terbaik

Sebarkan:

 



Dokumen foto wisuda 666
siswa Angkatan XXXI SMKN 6 Medan. (MOL/Ist)



MEDAN | Sebanyak 666 siswa Angkatan XXXI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Medan, Rabu (17/5/2923) diwisuda di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU).


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 9 Medan Drs Kaswardi MPd dalam sambutannya mengajak para lulusan agar terus berusaha menjadi yang terbaik. 


"Jangan batasi dirimu dengan situasi dan keadaan orang tuamu. Apakah mereka peteni, pemulung atau tukang becak. Jangan sampai hal itu membuatmu putus asa," katanya.


Sebaliknya, lulusan Tahun Pelajaran 2022 / 2023 dari 6 Kompetensi Keahlian tersebut harus punya mimpi untuk menjadi yang  terbaik dan berusaha untuk merubah situasi maupun keadaan itu dengan segala upaya.


"Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau mau merubah nasibnya sendiri (QS. Ar-Radu' : 11). 


Janganlah hidup di dalam ketakutan terhadap ketidak-mungkinan. Hiduplah di dalam harapan baik dan optimisme terhadap yang mungkin," sambung Master Pendidikan itu.


Di bagian lain Kaswardi mengutip perjalanan hidup sejumlah pemimpin hebat di dunia. Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat (AS) ke-16, misalnya. 


Di bawah kepemimpinannya, AS bersatu walaupun melewati masa kelam, perang saudara. Selain itu, ia juga dikenal sebagai 'The Great Emancipator' atau seorang emansipator yang hebat karena ia berperan besar dalam memberantas perbudakan di AS. 


Abraham Lincoln memulai kehidupan dari awal yang sederhana. Ia tidak terlahir dari keluarga kaya ataupun ternama. Ia juga bukan seorang pahlawan perang, namun ia dapat memimpin negara besar dalam melewati masa tersuramnya dalam sejarah. 


"Salah satu julukannya adalah 'Honest Abe”l'. julukan ini diberikan kepada Abraham Lincoln karena sifatnya yang jujur sebagai seorang pemimpin," paparnya.


Ada juga nama Dr Ir H Soekarno yang lahir dari keturunan bangsawan Jawa, semasa kecilnya bernama Kusno kemudian akrab dengan panggilan Bung Karno saja. 


Soekarno hanya beberapa tahun hidup bahagia bersama orang tuanya di Blitar. Tamat SD tinggal di Surabaya, indekos di rumah HOS Cokroaminoto, politisi kawakan tokoh Syarikat Islam. Sambil belajar, Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya. 


Kemudian, Soeharto, terlahir dari pasangan suami istri Sukirah dan Kartoredjo. Kedua orang tua tersebut cuma berharap anak tunggalnya bisa membantu di sawah saja. Syukur kalau dapat melanjutkan jabatan menjadi ulu-ulu di kampung mereka, Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta.


"Selanjutnya perlu Saya sampaikan bahwa tamatan SMK itu ada yang akan bekerja, melanjutkan ke perguruan tinggi atau berwirausaha. 


Untuk yang akan bekerja kita sudah melaksanakan Job Fair pada tanggal 10 Mei kemarin," pungkas Kaswardi. (ROBERTS)





Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini