Husni Pili Panjaitan
TANJUNGBALAI | Adanya wacana Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi menyebabkan keresahan di tengah tengah masyarakat. Berbagai nara sumber pun angkat bicara, termasuk Manajer LCK (Lembaga Cerdas Kota) Tanjungbalai, Husni Pili Panjaitan, Sabtu (27/8/2022).
"Dengan naiknya harga BBM bersubsidi sudah tentu harga bahan sembako juga pasti naik. Untuk itu Pemerintah harus menunda wacana kenaikan harga BBM bersubsidi ini," kata Husni Pili Panjaitan kepada wartawan.
Dikatakannya, pasca pandemi covid-19 saat ini masyarakat Tanjungbalai baik kelas menengah ke bawah maupun menengah ke atas sedang pemulihan ekonominya yang sempat terpuruk. Kalau Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, tentunya target Pemerintah dalam pemulihan ekonomi akan buyar, malah ekonomi masyarakat akan semakin terpuruk.
Oleh kerna itu dia meminta kepada pemerintah untuk menunda kenaikan harga BBM bersubsidi. Jangan lagi masyarakat itu dipersulit, terutamanya masyarakat miskin yang selama ini kesulitan akibat pandemi covid-19.
"Selama dalam masa pandemi, masyarakat sangat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi di Kota Tanjungbalai pada umumnya masyarakat nelayan yang hidupnya bergantung dari penghasilan melaut," ujar Husni.
Sebutnya lagi, saat ini saja para nelayan sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi akibat permainan dari para mafia BBM yang melakukan penimbunan. Sehingga para nelayan dengan terpaksa membeli BBM dari para penimbun dengan harga yang tinggi.
"Dengan adanya wacana pemerintah untukn menaikkan harga BBM bersubsidi. Apakah masyarakat sudah siap menghadapi dampakndari kenaikkan harga BBM ini, yang tentunya secara otomatis harga kebutuhan bahan pokok akan melonjak naik," ucapnya.
Dia berharap pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Masih ada cara lain yang bisa dilakukan pemerintah dalam mengatasi devisit anggaran yang terbebani akibat Subsidi BBM ini," pungkas Husni.(Surya)
