LANGKAT | Pembangunan jalan jerambah menuju kantor desa Kelantan, Kecamatan Berandan Barat tidak sesuai seperti yang diinginkan warga, dana tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2022 sebesar 229 juta rupiah, demikian dikatakan Ahmad Azhari warga dusun III, desa Kelantan, kecamatan berandan barat, kabupaten langkat, kepada Metro Online pada Senin (15/8/2022).
Warga memandang bahwa pembangunan jalan jerambah yang memiliki panjang 155 meter dengan lebar 1.3 meter tersebut dibangun terkesan asal jadi, pasal nya campuran semen dengan material pasir dan batu kerikil sangat tidak sesuai sehingga dikawatirkan bangunan jalan jerambah tidak akan bertahan lama.
Warga menduga pagu anggaran yang tertera dipapan kerja sangat tidak sesuai dengan material yang habis untuk pembangunan jalan jerambah tersebut, terindikasi ada mar'up, ucap warga.
Selain itu, warga dusun III telah berulangkali meminta untuk perbaikan jembatan atau titi yang sudah tidak layak pakai, namun kepala desa tidak merespon permintaan warga, Titi tersebut kata warga adalah swadaya dari warga dusun III.
Akibat rusak nya titi tersebut mengakibatkan seringnya anak anak yang akan berangkat menimba ilmu kesekolah terjatuh, dikarenakan titi yang terbuat dari bahan kayu tersebut sudah pada lapuk termakan usia, selain itu lantai Titi sudah pada berubang, ucap warga.
Tak hanya itu, akibat dari pembangunan jalan jerambah tersebut warga sangat kesulitan untuk melintas dikarenakan ujung daripada jalan jerambah tidak disambung dengan kayu atau broti, sehingga anak sekolah kerap terjatuh saat akan melangkah kebadan jalan jerambah.
Warga mengaku pernah meminta broti bongkaran titi lama untuk disambungkan dari ujung jalan jerambah dengan tujuan agar anak anak sekolah dapat berjalan tanpa merasa kuatir akan terjatuh. Namun kata warga, kepala desa tidak mau memberikan broti bongkaran titi lama, "jangan minta sama saya, minta sama yang mengerjakan jalan jerambah itu" ucap warga menirukan perkataan kepala desa.
Terpisah, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Langkat, Herman Sandrak Manurung, Selasa (16/8/2022) mengatakan, dia meminta inspektorat Langkat untuk meninjau pembangunan jalan jerambah yang dinilai tidak sesuai bestek.
Dan jika ada terjadi dugaan mar'up dalam pengerjaan jalan jerambah tersebut dia meminta kepada warga agar mengadukan hal tersebut kepada Fraksi PDIP DPRD Langkat, agar Sandrak Manurung dapat mengagendakan laporan tersebut dan agar Fraksi PDIP DPRD Langkat turun meninjau langsung pembangunan jalan jerambah tersebut, ucap Sandrak Manurung.
Tambahnya lagi, jalan jerambah tersebut dibangun diatas air laut, maka sudah pasti campuran semen dengan material pasir dan sirtu haruslah diatas standart, guna mengantisipasi terjadinya keropos akibat pengikisan oleh air laut, selain itu kata Sandrak Manurung, pembangunan jalan jerambah tersebut adalah untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan golongan.
Dan jika terdapat dampak membahayakan bagi masyarakat atas ketidak sesuaian campuran material ketika melakukan pengecoran yang mengakibatkan robohnya bangunan jalan jerambah tersebut, dirinya mempersilahkan warga untuk datang mengadu ke Fraksi PDIP DPRD Langkat.(m/lkt1)