Minyak Solar Langka di Medan Utara

Sebarkan:


Sejumlah mobil truk trailer antri membeli BBM jenis solar di SPBU No.142031131 KIM 1, Jumat (25/3/2022).

BELAWAN | Bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar langka di sejumlah SPBU di Medan Utara, Jumat (25/3/2022).

SPBU yang masih memiliki stok BBM jenis solar diserbu kendaraan bermesin disel atau kendaraan berat terutama truk trailer pengangkut kontiner. 

Akibatnya, antrian mobil besar mengular hingga ke badan jalan dan memicu terjadinya kemacetan panjang seperti yang terlihat di SPBU KIM, Aloha dan Martubung. 

"Berapa hari ini susah dapat solar sehingga kami harus antri. Di luar Kota Medan lebih susah dapat solar seprti di Tebing dan Bijai. Hampir semua SPBU disana tidak punya solar," kata seorang supit truk B Tumanggor.

Ditambahkan, akibat kelangkaan solar, jumlah trip mereka menjadi berkurang yang otomatis mengurangi penghasilan untuk dibawa pulang ke rumah. "Bisa kacau rumah tangga kalau hal ini lama terjadi. Apalagi hampir seumua harga kebutuhan naik belakangan ini," ucapnya.

Seorang petugas SPBU di KIM, minta namanya tudak disebutkan, mengaku kelangkaan tersebut dipicu adanya pengurangan pasokan jatah minyak solar ke banyak SPBU di Kota Medan oleh Pertamina.

"Seperti kami, dulu jatahnya sekitar 30 ton minyak solar. Namun sekarang dikurangi menjadi 16 ton. Bahkan ada SPBU yang jatahnya dikurangi hingga 80 persen. Akibatnya seperti ini, mobil truk menyerbu SPBU yang masih ada stok minyak solar," katanya.

Pria berbadan tegap ini menduga, pengurangan jatah SPBU tersebut terjadi sebagai sanksi atas terungkapnya kasus penyelewengan minyak solar di hampir semua SPBU.
"Kami selaku petugas yang bertugas mengisi, tidak bisa berbuat banyak kalau datang mobil pick up dan beli solar hingga setengah ton. Bahkan pengawas juga diam," ungkapnya.

Jumlah mobil pick up tersebut bukan hanya satu unit dan tiap hari mereka datang beli minyak solar dengan jumlah tidak wajar. 

"Umumnya bak belakang mobil pick up itu tertutup berwarna hitam dan dikawal setiap beli solar di SPBU. Kami malas banyak tanya karena dah fahamlah kita siapa mereka," katanya tanpa bersedia menjelaskan lebih rinci. (RE Maha/REM).



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini