Kacab Padangsidimpuan: Waspada Modus Penipuan Mengatasnamakan BPJS..!!

Sebarkan:

Liputan: Reporter Metro Online Kota Padangsidimpuan Syahrul Tanjung
PADANGSIDIMPUAN | Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang (Kacab) Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara, meminta dan menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

Penipuan mengatasnamakan BPJS itu biasanya dengan modus pemberian dana bantuan sosial dari pemerintah.

Terkait hal ini, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Padangsidimpuan, Lenny Marlina T.U.M. menegaskan, bahwa informasi yang beredar melalui media sosial tersebut adalah tidak benar. Dengan tegas dia membantah, bahwa BPJS Kesehatan tidak menjalankan program pemberian bantuan finansial kepada peserta JKN-KIS.

"BPJS Kesehatan tidak sedang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana ataupun kompensasi seperti yang disampaikan dalam pesan teks. Untuk itu, masyarakat harap waspada atas upaya-upaya penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (14/03/2021).

Lenny juga menambahkan, sejak awal bulan Maret yang lalu pihaknya kerap menerima telepon maupun kunjungan dari peserta untuk mengkonfirmasi informasi hoaks tersebut.

Maka dari itu kata Lenny, agar masyarakat senantiasa mencermati kembali pesan yang diterima.

Terkait informasi hoaks tersebut, pihaknya juga mengingatkan, agar masyarakat tidak perlu panik dan resah. Sebab, BPJS Kesehatan selalu terbuka untuk memberikan layanan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Dinamika pengelolaan program JKN-KIS selalu dipublikasikan melalui media sosial resmi atau situs resmi BPJS Kesehatan, www.bpjs-kesehatan.go.id. Bila tidak diumumkan melalui laman tersebut, maka bisa dipastikan informasinya tidak benar (Hoax). Masyarakat juga dapat memastikan informasi yang diterima melalui call center BPJS Kesehatan 1500 400 yang dapat dihubungi 24 jam,” ucap Lenny.

Dengan memanfaatkan nama besar lembaga publik sudah sering terjadi, tak terkecuali dengan pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab beberapa kali mencatut nama BPJS Kesehatan untuk melakukan upaya penipuan.

Biasanya kata Lenny, kebanyakan informasi hoaks itu disebarkan melalui whatsapp dan SMS dengan mencantumkan nomor telepon atau alamat website palsu yang telah disiapkan oleh pelaku. Selanjutnya, pelaku akan meminta korban mengirimkan sejumlah uang atau meminta data pribadi korban untuk disalahgunakan.

“Selain penipuan bantuan sosial, yang paling sering kami temukan adalah penipuan berkedok penerimaan pegawai fiktif. Selanjutnya pelaku meminta korban untuk mengirim sejumlah uang untuk biaya akomodasi wawancara di Jakarta. Yang paling kita harus lebih kritis dan lebih terbuka dengan keluarga, agar dapat saling mengingatkan dan terhindar dari berbagai macam bentuk penipuan,” tutup Lenny. (Syahrul/Ginda)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini