Indo Barometer: Jokowi-Ma'ruf Lebih Mewakili Aspirasi Umat Islam

Sebarkan:
Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin disebut lebih mewakili aspirasi umat Islam. Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan survei yang dilakukan oleh Lembaga survei Indo Barometer pada 15-21 Maret 2019 terkait Pilpres 2019.

"Hasil survei Indo Barometer menunjukan ternyata mayoritas responden Muslim menganggap pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin lebih mewakili aspirasi umat Islam jika dibandingkan dengan pasangan no urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ujar Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Dia memaparkan, total pemilih Islam sebesar 87,9 persen pada survei Maret 2019 itu. Dari total tersebut, mayoritas responden Islam sebesar 47,1 persen menyebut pasangan capres-cawapres paling mewakili aspirasi umat Islam adalah Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sementara itu, responden yang mengaku terwakili oleh pasangan Prabowo-Sandi sebanyak 28,2 persen. Sedangkan 24,7 persen tidak memberikan jawaban atau tidak tahu.

"Mayoritas pemilih muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto," katanya.

Sebesar 45,5 persen umat Islam menyatakan paling terwakili oleh Joko Widodo, sedangkan 30 persen umat Islam terwakili oleh Prabowo Subianto. Sedangkan responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen.

"Kemudian dilihat dari sisi antar wakil calon Presiden. Sosok KH. Ma’ruf Amin lebih dipercaya mewakili aspirasi umat Islam sebesar 55,4 persen, jika dibandingkan dengan Cawapres dari Prabowo. Umat Islam menyebut sebesar 24,8 persen aspirasinya diwakili Sandiaga Uno," tuturnya.

Sementara itu yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 19,8 persen. Sekadar diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ±2,83%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.(red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini