Caleg Muda Bermunculan, Pengamat Politik
UMTS: Jika Terpilih, Bisa Gak Buktikan Kepada Masyarakat?
PADANGSIDIMPUAN
| Keinginan masyarakat maju sebagai calon
Anggota Legislatif di sejumlah daerah sangat besar. Salah satunya termasuk di daerah Kota Padangsidimpuan. Bahkan pemilu tahun 2019
ini kalangan muda cukup besar yang menjadi calon legislatif (Caleg).
Lantas yang menjadi pertanyaan, mampukah
para caleg muda melenggang mulus hingga ke parlemen? Akankah janji yang
disuarakan, bisa ditunaikan dari balik gedung wakil rakyat nanti?
Menyikapi kondisi demikian, pengamat politik Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) dan juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMTS
Soritua Ritonga S.sos, MAP mengatakan, peluang untuk menang dalam kontestasi
politik ini sangat tipis.
Antara satu caleg dan caleg lainnya mengharuskan mereka saling
berkompetisi secara sehat, menjual ide dan gagasan untuk menuju perubahan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat meyakinkan masyarakat bahwa
mereka layak dipilih.
“Semakin berkembangnya zaman dari tahun
ke tahun mengharuskan biaya berpolitik mahal, sehingga hanya orang - orang
tertentu saja yang bisa maju sebagai calon legislative,” ucap Soritua kepada
metro-online.co di ruangannya, Selasa (05/03/2019).
Tidak itu saja dengan mahalnya biaya
cost politik, termasuk biaya kampanye, banyak juga dari sekian caleg yang bermodalkan nekad. Artinya cuma ikut
memeriahkan pemilu. Bahkan ada pula yang dari para caleg ini bermodalkan popularitas
semata di tengah - tengah masyarakat.
Sementara informasi yang dihimpun
metro-online.co dari KPU kota Padangsidimpuan, ada sebanyak 345 orang yang sudah terdaftar
sebagai daftar caleg tetap (DCT). Kemudian caleg yang berusia muda ada berjumlah 17 orang dan caleg
yang paling muda berusia 21 tahun.
Soritua Ritonga mengatakan, sangat
mengapresiasi banyaknya kaula muda yang terjun ke dunia politik, apalagi
memberanikan diri ikut serta mencalonkan diri sebagai caleg pada pemilu 2019
ini.
"Saya sangat apresiasi kepada kaula muda yang mau
terjun kedunia politik, selain memiliki hak bepolitik ini menandakan bahwa
munculnya generasi muda yang peduli terhadap bangsa ini. Tetapi yang terpenting, bisa ngagk para caleg muda ini
membuktikannya kepada masyarakat jika terpilih menjadi wakil rakyat nanti?" ketus Soritua.
Tidak itu saja Soritua juga menyinggung,
apakah para caleg muda ini nanti memiliki nilai jual yang bisa meyakinkan
masyarakat dan bagaiman pengalamannya dalam berpolitik ? Apakah nanti bisa
diterapkan ditengah - tengah masyarakat. jadi minimnya pengalaman dan
pengetahuan dalam berpolitik serta belum adanya terlihat kontribusi yang nyata
dari para caleg muda ini bisa juga mengurangi nilai jual dan keyakinan
masyarakat untuk memilih mereka, jelas Dekan Sospol UMTS ini.
“Pada intinya semua pilihan ada di
tangan rakyat, selama masyarakat yakin kepada figur caleg berkompeten dan
memiliki prestasi, maka peluang untuk di coblos semakin besar. Maka dalam hal ini
masyarakat harus bijak menentukan pilihan, lihat dan teliti dalam memilih
bagaimana trace recordnya (rekam kejak) bagiamana,bibit dan bobotnya, bagaimana
kualitas, bagaimana pendidikannya dan masyarakat jangan mudah percaya atau mau
diiming -imingi apapun, ayo kita pakai akal sehat untuk menetukan pilihan kita
pads pemilu 2019 ini,” pungkasnya. (syahrul)