![]() |
Presiden Jokowi menyalami Pimpinan Metro Online |
MEDAN | Presiden
Republik Indonesia, Ir Joko Widodo melakukan pertemuan terbatas dengan 16 pimpinan media online, cetak dan elektronik di Lantai II, Gedung Cambridge,
Jalan Letjen S Parman, Kota Medan, Jumat (15/3/2019) malam. Pada agenda itu, bahasan
soal infrastruktur Sumatera Utara begitu mendominasi.
Pimpinan Redaksi Metro Online, Jonson David Sibarani SH,
satu dari 16 pimpinan media yang turut diundang dalam pertemuan itu memberikan
informasi tentang perlunya perhatian pemerintah terhadap kemacetan arus lalu
lintas di kawasan Medan bagian Utara.
Setiap hari Jalan KL Yos Sudarso, khususnya di simpang
Jalan Platina Raya, Kelurahan Titipan, Kecamatan Medan Deli, tidak pernah lepas
dari kemacetan. Hal itu akibat dari tidak kunjung tuntasnya pelebaran jalan
sepanjang 300 meter di lokasi tersebut.
Sehingga arus dari jalur alternatif Simpang Dobi dan
Simpang Jalan Platina Kelurahan Titipapan menumpuk dan menghambat kendaraan
yang melalui Jalan KL Yos Sudarso, atau lebih dikenal dengan sebutan Jalan
Medan – Belawan.
Kondisi ini seakan tak pernah mendapat perhatian
pemerintah daerah. Sehingga terbiarkan berlarut-larut. Padahal, kemacetan di
jalan ini sangat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Sebab, Jalan KL
Yos Sudarso merupakan akses utama penghubung berbagai daerah menuju Pelabuhan
Belawan, serta penghubung ke PT Kawasan Industri Medan (PT KIM). Sementara bila
kemacetan terjadi, bisa berlangsung berjam-jam sepanjang 3 sampai 4 kilometer.
Pimpinan media yang juga merupakan Mitra Kodam I/Bukit Barisan di bawah pimpinan Kapendam I/BB Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga SSos itu juga memberikan masukan lain untuk mengurai
kemacetan tersebut, yaitu dengan memberdayakan lahan tidur yang ada di bawah Jalan
Tol Tanjung Mulia yang melintasi Sungai Deli di Jalan KL Yos Sudarso KM 8,
Kelurahan Tanjung Muiia Medan.
![]() |
Lahan tidur di samping jalan tol layang di Tanjung Mulia ini sangat potensial untuk mengurai kemacetan di ruas Jalan KL Yos Sudarso dan Jalan Marelan Raya |
Atas masukan tersebut, Jokowi langsung memerintahkan
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan seorang staf Kepresidenan yang turut
mendampinginya dalam pertemuan itu untuk mencatatkannya. “Terima kasih atas
masukannya. Nanti akan saya kirim tim ke sana,” ujarnya singkat.
Kemudian, Jokowi juga mendapat masukan lainnya dari
sejumlah pimpinan media lainnya. Seperti Rianto Ahgly SH alias Anto Genk selaku
Pimpinan Umum Sumut 24, dan GM Immanuel Panggabean selaku Pimpinan Harian SIB yang
memberi masukan perlunya percepatan pembangunan Jalan Tol ke Parapat dan ke
Tanah Karo. Harapannya, infrastruktur ini sangat dibutuhkan untuk mendongkrak
kawasan wisata di kedua daerah itu.
Masih soal infrastruktur, utusan dari LKBN Antara, juga
meminta pemerintah agar memperhatikan jalan nasional yang ada di kawasan
Tapanuli Bagian Selatan, baik yang berada di lintasan Kabupaten Paluta, Palas
dan Tapanuli Selatan. “Jangan hanya jalan tol yang dibangun, Pak. Masyarakat
juga butuh perhatian khusus untuk Jalan Nasional di sana. Karena Pemerintah Kabupaten
mau pun Provinsi selalu beralasan itu adalah jalan nasional, bukan kewenangan
mereka. Sehingga jalan di sana tak pernah terawat dengan baik,” kata Evalisa
Siregar.
Dalam paparannya, Jokowi juga mengaku mengurungkan niatnya
untuk meresmikan tahapan lanjut dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Dia
berharap agar manajamen yang diminta untuk mengurusi lebih giat lagi dalam
mengundang investor. “Jika sudah banyak kontainer beroperasi di sana, baru saya
resmikan lagi,” katanya.
Sekaitan itu, Jokowi juga mengaku akan mencari cara untuk
menggunting banyaknya regulasi atau peraturan perundang-undangan di Indonesia,
terutama yang sifatnya menghambat pertumbuhan investasi di Indonesia.
“Berkali-kali sudah saya bilang, jika ada investor mau
mendirikan industri yang bisa meningkatkan ekspor, kalau bisa kita pemerintah
ini tutup mata saja. Kalau ada perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja yang
banyak, muluskan saja. Jangan dipersulit. Negara akan maju bila sedikit
peraturan, tapi tentunya dengan tetap memperhatikan norma-norma,” kata Jokowi.(red)