Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf Ajak Jaga Persatuan

Sebarkan:
 Titip Salam untuk Presiden Jokowi Lewat Moeldoko

Menghadiri dan memimpin sendiri Festival Sholawat yang digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin malam, 26 November 2018, Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf mengajak umat Islam untuk mencintai negeri Indonesia dan menjaga persatuan di antara sesama anak bangsa.

“Saya sudah berkeliling ke mana-mana, tidak ada negeri yang lebih indah daripada Indonesia. Di sini, kita bisa menggelar acara sholawat semacam ini dengan mudah. Di Malaysia, di Korea, di Hongkong, bahkan di negara-negara Arab tidak semudah di Indonesia,” kata Habib di hadapan pencinta dan pengagumnya menyebut diri mereka Syehker. Habib menambahkan supaya sesama Muslim tidak saling caci dan saling ejek yang pada ujungnya dapat membahayakan persatuan bangsa yang majemuk seperti Indonesia.

Para peserta sholawat datang dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, bahkan dari Pulau Bali. Mereka datang dengan membawa kendaraan sendiri maupun menyewa bus dan truk. Para peserta sangat antusias menyanyikan lagu-lagu religius yang mengobarkan semangat kecintaan akan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di hadapan kurang lebih 50 ribu jemaah yang memenuhi tribun dan lapangan stadion bercerita, bagaimana Presiden Jokowi diingatkan oleh Presiden Afghanistan, supaya Indonesia tidak jatuh pada konflik yang merugikan semua pihak.

“Empat puluh tahun yang lalu, Afghanistan adalah negara yang terbilang maju. Kamu perempuan di negeri kami sudah beraktivitas di ruang publik secara luas. Lalu datanglah konflik yang melibatkan beberapa kelompok dalam masyarakat, yang ujungnya menimbulkan penderitaan bagi masyarakat kami,” kata Moeldoko mengutip kembali pernyataan dari istri Presiden Afghanistan.

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian juga menjelaskan, mengapa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur yang hasilnya bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur merupakan alat atau instrumen untuk mewujudkan gagasan menyatukan Indonesia dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga. Jadi, pembangunan Indonesia tidak lagi bersifat Jawa Sentris atau Sumatera Sentris, tetapi Indonesia Sentris,” tambah Moeldoko.

Selain menghadirkan Habib Syekh dan Jenderal (Purn) Moeldoko, sholawat yang diprakarsai oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga menghadirkan Habib Jindan bin Novel. Dalam tausiyahnya, Habib Jindan mengisahkan keutamaan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang seharusnya menjadi tuntunan bagi hidup setiap umat Muslim.

Selepas acara sholawat yang berlangsung kurang lebih 3 jam, dalam perbincangan ringan Habib Syekh menitipkan salamnya untuk Presiden Joko Widodo melalui Moeldoko. “Titip salam saya untuk beliau,” kata Habib Syekh kepada Moeldoko.(alois)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini