Wow...! Coca Cola Bangun Pabrik Baru US$20 Juta di Martubung Medan

Sebarkan:

Guna Kembangkan Pasar di Sumatera

Walikota Medan bersama Dirjen Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang dan ‎Presiden Direktur CCAI , Kadir Gunduz menekan tombol peresmian pabrik produksi PT CCAI di Jalan KL Yos Sudarso, Martubung, Kec. Medan Labuhan .




Dalam rangka mengembangkan ‎pasar di Pulau Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Jambi. PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) menginvestasi produksi pabrik terbaru sebesar US$ 20 juta di Medan.
 Investasi yang mampu memproduksi 150 juta botol kebahagian per tahun di Sumatera untuk membangun pabrik di Martubung, Medan . 

 Walikota Medan HT Dzulmi Eldin bersama Menteri Tenaga Kerja diwakili Dirjen Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang dan ‎Presiden Direktur CCAI , Kadir Gunduz meresmikan langsung pabrik yang telah dibangun di Jalan KL Yos Sudarso, Martubung, Kec. Medan Labuhan, Selasa (29/8).

 Dalam kesempatannya, Walikota Medan HT Dzulmi Eldin mengatakan, bertambahnya investasi PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) sebesar US $ 20 juta dari sebelumnya telah mencapai US$ 90 menunjukkan bahwa Kota Medan masih merupakan kota yang menarik untuk‎ tujuan investasi.

 "Harapan kita, dengan ini investor lain dapat terus berinvestasi di Kota Medan sehingga Kota Medan rumah kita ini semakin sejahtera," kata Eldin.

 Dijelaskan orang nomor satu di Pemko Medan ini, ‎penambahan investasi sebesar US$ 20 juta dari investasi sebelumnya US$ 90 juta dengan menambah satu unit mesin di PT CCAI  yang mampu memproduksi 36.000 botol minuman per jam, diharapkan akan semakin banyak menyerap tenaga kerja sehingga turut membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Medan sekitarnya.

 "Kondisi pertumbuhan Indonesia yang mampu dipertahankan di atas 5 persen per tahun, dengan keterpurukan ekonomi di belahan dunia menjadi salah satu indikator bagi investor asing. Jadi, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat tentunya merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi para investor," jelas Eldin.

 Harapannya, berkembangnya potensi pasar di Indonesia mampu meningkatkan nilai investasi di Indonesi khususnya Medan. “Selain potensi sebagai produsen Indonesia dan sekaligus juga merupakan salah satu pasar dengan jumlah konsumen terbesar berbagai produk yang berani berinvestasi” ungkap Eldin.

   Begitu juga, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Muhammad  Hanif Dhakiri diwakili Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Haiyani Rumondang mengatakan, keberhasilan yang telah dicapai di usianya 25 tahun di Kota Medan menjadi suatu tempat sangat baik untuk mengembangkan usahanya.

 PT CCAI telah berkomitmen dalam segala hal serta tentu membantu program pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran di Indonesia. PT CCAI adalah salah satu perusahaan besar  di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, distribusi dan penjualan. Oleh karena itu PT CCAI  patut dijadikan contoh oleh perusahaan lain tentu di dalamnya mampu menjalin hubungan industrial yang positif.

 Pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga kerja (Kemenaker) Kerja, akan mengawasi bagaimana tentang hak-hak tenaga kerja PT CCAI di samping investasi yang luar biasa yang sudah dicapai di usianya 25 tahun.

 Oleh karena itu, bukan yang menjadi harapan dari Kemanaker adalah hak-hak bagi tenaga kerja harus tetap diperhatikan dalam konteks perlindungan. ‎"Tentunya kami percaya di usia 25 tahun hubungan industrial di PT CCAI berjalan harmonis" kata Haiyani.

‎ Selaku Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker, kata Haiyani, mereka memberi apresiasi kepada PT CCAI yang terus menjaga komitmen untuk membangun Indonesia dengan cara berinvestasi serta menurunkan angka pengangguran di Indonesia.

 Sementara Presiden Direktur  CCAI, Kadir Gunduz mengatakan, PT CCAI meluncurkan lini produksi terbaru dengan total investasi US$ 20 juta di pabrik Martubung Medan yang memiliki kapasitas untuk memproduksi 150 juta botol kebahagian per tahun untuk didistribusikan ke seluruh wilayah Sumatera yaitu Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat dan Jambi.
        
 S‎elama tahun 2017 CCAI telah menanamkan investasi sebesar US$ 90 juta di Indonesia. Investasi tersebut merupakan wujud nyata komitmen kami untuk bertumbuh bersama Indonesia. 

 "Kami percaya meski banyak tantangan, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan dengan peluang yang terus bertambah" katanya.

  Dalam waktu dua tahun ke depan, lanjut Kadir Gunduz, CCAI yang sejak beroperasi di Indonesia pada tahun 1992 telah mempekerjakan 10.000 karyawan untuk melayani lebih dari 720.000 pelanggan di seluruh pasar tradisional dan modern Indonesia, sekitar 120.000 di antaranya tersebar di wilayah Sumatera berencana untuk  menambah investasi US$ 204 juta dalam rangka meningkatkan pelayanan di pasar indonesia yang terus berkembang. (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini