[caption id="attachment_74770" align="aligncenter" width="1040"]
Sutrisno Pangaribuan Tanggapi Aspirasi Komunitas Penjahit Pasar Petisah Medan
[/caption]
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan ST, melakukan kunjungan ke Komunitas Pedagang Penjahit Pasar Petisah Medan (KP4M), Senin (27/3/2017) siang.
Adapun kunjungan itu berdasarkan adanya keluhan dari perwakilan Komunitas. Mereka menyampaikan bahwa kondisi Pasar Petisah semakin sepi pengunjung. Hal itu disebabkan kondisi pasar yang kurang perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Dimana, pasar itu kerap dikerumuni oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang Ilegal dan pasar Petisah kerap banjir karena atap pasar yang rusak.
Ketua KP4M, Man kepada wartawan mengatakan bahwa kondisi atap Pasar Petisah rusak sejak tahun 2007. Kondisi ini juga menyebabkan pengunjung pasar menjadi sepi. Selain itu, banyaknya PKL liar yang berada dilantai Dasar juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Para pengunjung menjadi malas naik kelantai II untuk menjahit, seharusnya pemerintah menanggapi hal ini. Bahkan atap pasar juga sudah rusak parah. Sehingga jika hujan turun, lantai dua ini menjadi kebanjiran," ujar Man didampingi Humas KP4M Francky Limit.
[/caption]
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan ST, melakukan kunjungan ke Komunitas Pedagang Penjahit Pasar Petisah Medan (KP4M), Senin (27/3/2017) siang.
Adapun kunjungan itu berdasarkan adanya keluhan dari perwakilan Komunitas. Mereka menyampaikan bahwa kondisi Pasar Petisah semakin sepi pengunjung. Hal itu disebabkan kondisi pasar yang kurang perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Dimana, pasar itu kerap dikerumuni oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang Ilegal dan pasar Petisah kerap banjir karena atap pasar yang rusak.
Ketua KP4M, Man kepada wartawan mengatakan bahwa kondisi atap Pasar Petisah rusak sejak tahun 2007. Kondisi ini juga menyebabkan pengunjung pasar menjadi sepi. Selain itu, banyaknya PKL liar yang berada dilantai Dasar juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Para pengunjung menjadi malas naik kelantai II untuk menjahit, seharusnya pemerintah menanggapi hal ini. Bahkan atap pasar juga sudah rusak parah. Sehingga jika hujan turun, lantai dua ini menjadi kebanjiran," ujar Man didampingi Humas KP4M Francky Limit.
Padahal, menurut Man dirinya sudah membayar uang kontrak kios sebesar Rp2 juta dan perharinya ada juga dikutip Rp7 ribu. Tapi semua itu akan terasa berat dengan kondisi yang sepi pengunjung.
"Seharusnya pemerintah menertibkan PKL Ilegal yang ada dilantai dasar dan pemerintah memperbaiki atap pasar yang jebol. Agar pengunjung berminat untuk naik lantai II," tuturnya.
Dia juga menaruh harapan kepada anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, ST yang meluangkan waktunya untuk mengunjungi Pasar Petisah.
"Kami (KP4M) berharap agar Bapak Sutrisno Pangaribuan peduli dan memperhatikan kondisi kami yang sekarang. Kami berharap agar secepatnya atap yang rusak itu diperbaiki agar tidak banjir dan PKL Ilegal untuk di Tertibkan," harapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Sutrisno mengatakan bahwa ini merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kota Medan melalui Perusahaan Daerah (PD Pasar).
"Saya perhatikan Pasar Petisah ini memang butuh perhatian, atap Pasar Petisah juga sudah rusak. Jadi ketika hujan turun, maka pasar ini menjadi kebanjiran. Itulah yang menyebabkan pasar ini juga menjadi sepi pengunjung, kita harapkan agar Pemko Medan lebih memperhatikan kondisi Pasar Petisah. Para pedagang Pasar Tradisional harus di lestarikan, segala aspirasi dari para pedagang dan komunitas penjahit juga harus didengar. Apa susahnya membangun sebuah pasar Tradisional? Apalagi melihat kondisi atap pasar yang rusak, disinilah seharusnya pemerintah hadir," tandasnya.
Bahkan, Sutrisno mengutarakan akan mengajak Komunitas Penjahit Pasar Petisah untuk membuat suatu koperasi agar bisa memperluas jaringan relasinya.
"Tentunya dengan adanya koperasi, para penjahit akan lebih memperluas jaringan relasinya dan pastinya para penjahit ini akan lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah," pungkasnya.(sandy)
"Seharusnya pemerintah menertibkan PKL Ilegal yang ada dilantai dasar dan pemerintah memperbaiki atap pasar yang jebol. Agar pengunjung berminat untuk naik lantai II," tuturnya.
Dia juga menaruh harapan kepada anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, ST yang meluangkan waktunya untuk mengunjungi Pasar Petisah.
"Kami (KP4M) berharap agar Bapak Sutrisno Pangaribuan peduli dan memperhatikan kondisi kami yang sekarang. Kami berharap agar secepatnya atap yang rusak itu diperbaiki agar tidak banjir dan PKL Ilegal untuk di Tertibkan," harapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Sutrisno mengatakan bahwa ini merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kota Medan melalui Perusahaan Daerah (PD Pasar).
"Saya perhatikan Pasar Petisah ini memang butuh perhatian, atap Pasar Petisah juga sudah rusak. Jadi ketika hujan turun, maka pasar ini menjadi kebanjiran. Itulah yang menyebabkan pasar ini juga menjadi sepi pengunjung, kita harapkan agar Pemko Medan lebih memperhatikan kondisi Pasar Petisah. Para pedagang Pasar Tradisional harus di lestarikan, segala aspirasi dari para pedagang dan komunitas penjahit juga harus didengar. Apa susahnya membangun sebuah pasar Tradisional? Apalagi melihat kondisi atap pasar yang rusak, disinilah seharusnya pemerintah hadir," tandasnya.
Bahkan, Sutrisno mengutarakan akan mengajak Komunitas Penjahit Pasar Petisah untuk membuat suatu koperasi agar bisa memperluas jaringan relasinya.
"Tentunya dengan adanya koperasi, para penjahit akan lebih memperluas jaringan relasinya dan pastinya para penjahit ini akan lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah," pungkasnya.(sandy)