Pilgubsu 2018, PDI-P Pertimbangkan Sutrisno Pangaribuan

Sebarkan:
[caption id="attachment_74163" align="aligncenter" width="1097"] Sutrisno Pangaribuan[/caption]

Mendengar nama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Sutrisno Pangaribuan, maka akan terpampang jelas dinamika politik dan kritikan di perpolitikan Sumatera Utara.

Berbagai kebijakan Tengku Erry, kerap mendapat respon dan kritik dari Sutrisno yang terkenal vokal dalam mengkritisi segala yang dianggap tidak pro rakyat.

Nah, pada bursa calon Gubsu 2018-2023 ini, nama keduanya kembali mencuat ke permukaan. Manuver politik Erry memanfaatkan statusnya sebagai petahana (incumbent) dan meningkatnya elektabilitas Sutrisno di tengah masyarakat membuat mereka dijagokan untuk maju sebagai Gubsu kelak.

Namun, Erry pandai betul memanfaatkan posisinya sebagai gubernur aktif. Berbagai safari politik dia lakukan untuk mencari dukungan, termasuk dugaan menggunakan fasilitas negara.

Hal yang dikritisi Sutrisno Pangaribuan, seperti Tengku Erry menggunakan helikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) saat menghadiri pernikahan anak Bupati Samosir beberapa waktu lalu dan menjamu sejumlah pihak termasuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar di rumah dinas gubernur.

Tapi berbagai upaya itu sepertinya tetap tidak mendapat dukungan penuh dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), walau berstatus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumut.

Malah, sosok mantan Bupati Serdang Bedagai ini tak dianggap pimpinan yang unggul oleh orang dalam partai yang dipimpin Surya Paloh. Buktinya, partai ini sedang menjaring sosok yang lebih pantas daripada Erry.

“Saat ini memang dari Partai Nasdem Sumatera Utara, kita sedang melakukan survei terhadap calon-calon Gubernur Sumut 2018 nanti,” ujar Iskandar ST, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sumut, Sabtu (18/3/2017) lalu.

Iskandar mengatakan, apa yang tengah dilakukan pihaknya saat ini merupakan mekanisme partai. Tentunya hal itu harus dilakukan.

“Mekanisme partai itu adalah kita melakukan penjaringan, penyaringan sampai dengan tingkat survei. Hingga calon yang diajukan adalah calon yang bekerja untuk masyarakat,” ujarnya seraya tetap berharap hal itu ada pada Erry.

Kemudian, yang paling penting adalah calon yang diajukan punya peluang untuk menang. Itu salah satu strategi Partai Nasdem dalam persiapan Pemilihan Gubernur Sumut 2018.

“Sementara ini kita masih fokus pada kader kita, yaitu Ketua DPW. Tapi kita juga melihat calon lain juga. Jika dari mekanisme partai, penjaringan, survei dan sebagainya ternyata ada calon yang lebih bagus tentu saja ini akan jadi pertimbangan untuk kita ajukan ke DPP," kata Iskandar.

“Kan Ketua Umum juga berpegang teguh dengan mekanisme partai. Jadi enggak ujuk-ujuk,” tambahnya.

Sikap berbeda ditunjukkan Partai Nasdem saat mendeklarasikan dukungan kepada walikota Bandung Ridwan Kamil untuk maju sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar).

Kemudian, Ketua DPP Partai Nasdem, Martin Manurung mengatakan pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada Tengku Erry untuk berbuat lebih banyak lagi bagi partai dalam persiapan Pilgub Sumut 2018. Itu pula salah satu alasan belum dideklarasikannya dukungan untuk Tengku Erry.

“Saat ini Ketua Umum dan DPP Partai Nasdem memberikan kesempatan kepada Tengku Erry sebagai kader untuk berbuat lebih dalam menggerakkan mesin partai dalam persiapan Pilgub Sumut mendatang,” terang Martin, Minggu (19/3/2017) lalu.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan, Japorman Saragih saat dikonfirmasi, mengaku belum menentukan dukungan untuk diusung dalam Pilgub 2018. Dia menyebut saat ini pihaknya tengah menginventarisasi dulu para kadernya.

“Pada intinya, PDIP saat ini siap menghadapi Pilgub Sumut 2018. Kita mengutamakan kader dulu, kira-kira yang layak jual itu yang kita usulkan,” ujarnya.

Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Japorman mengatakan PDI Perjuangan punya banyak kader yang mumpuni. Beberapa nama yang ditanyakan wartawan kepadanya, seperti nama Maruarar Sirait, Sutrisno Pangaribuan, Sarma Hutajulu, Sukur Nababan, Zahir, Junimart Girsang dan dirinya sendiri, Japorman enggan menyebutkan penilaiannya secara pribadi. Menurutnya, nama-nama yang disebutkan itu punya peluang dan kader terbaik.

“Maruarar bagus, Sutrisno juga bagus, banyak yang bagus. Tapi mereka akan diseleksi lagi melalui tahapan-tahapan dan internal kami,” katanya.

Bahkan, Japorman menerangkan siapapun calon yang maju diharapkan agar dapat memberikan perubahan di Sumatra Utara ini.

Maruarar Sirait yang dimintai tanggapannya via WhatsApp, enggan menanggapinya. Sedangkan Sutrisno yang juga dikontak selang beberapa menit juga tak banyak berkomentar. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada DPD dan DPP PDI Perjuangan.

“Tapi kalau diperintah partai dan didukung rakyat Sumut, kita siap!” ujar Sutrisno.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini