![]() |
| Bupati Serdangbedagai H Darma Wijaya memimpin Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Serdangbedagai, Senin (15/12/2025) |
Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Serdangbedagai H Adlin Tambunan, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Suwanto Nasution SPd MM para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta perwakilan instansi terkait.
Dalam arahannya, Bupati Darma Wijaya menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi tiga isu krusial menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yakni pengamanan perayaan, stabilitas harga bahan pokok, serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
Menurutnya, di saat Nataru identik dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerawanan, baik dari sisi keamanan, lalu lintas, maupun ketertiban umum. Dia meminta jajaran TNI dan Polri memimpin pelaksanaan pengamanan Nataru di seluruh wilayah Kabupaten Serdangbedagai.
“Sistem pengamanan harus difokuskan pada gereja dan tempat ibadah lainnya, objek wisata, serta lokasi perayaan Tahun Baru. Rekayasa lalu lintas juga perlu disiapkan secara matang untuk meminimalkan kemacetan, khususnya di jalur utama serta pintu masuk dan keluar daerah,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati meminta pengaktifan posko keamanan dan pelayanan terpadu yang melibatkan Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP. Posko tersebut diinstruksikan siaga 24 jam guna memberikan pelayanan dan respons cepat kepada masyarakat. Dari sisi kesehatan, Dinas Kesehatan diminta memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga medis di seluruh posko pelayanan.
Terkait stabilitas harga bahan pokok, Darma Wijaya, menginstruksikan pengawasan ketat terhadap ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok yang kerap menjadi perhatian menjelang Nataru.
“Saya meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Pertanian melakukan monitoring intensif ke pasar dan gudang distributor untuk memastikan stok beras, minyak goreng, gula, telur, dan kebutuhan pokok lainnya dalam kondisi aman dan mencukupi,” tegasnya.
Supaya operasi pasar atau pasar murah segera digelar apabila terjadi lonjakan harga signifikan, sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Aparat penegak hukum pun diminta bertindak tegas terhadap praktik penimbunan dan permainan harga.
Di sisi lain, memasuki masa transisi dan puncak musim hujan, Bupati juga mengingatkan seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam.
Pentingnya penyusunan peta risiko bencana hingga tingkat desa dan kelurahan, serta memastikan kesiapan logistik dasar seperti bahan makanan, obat-obatan, tenda, dan perahu karet.
“Sosialisasi jalur evakuasi kepada masyarakat di wilayah rawan bencana harus terus dilakukan, disertai langkah-langkah preventif seperti pembersihan saluran air, normalisasi sungai, serta pemeriksaan infrastruktur vital yang berpotensi terdampak banjir dan cuaca ekstrem,” katanya.
Mengakhiri arahannya, Bupati Darma Wijaya mengingatkan, keberhasilan pengamanan Nataru, pengendalian harga dan kesiapsiagaan bencana sangat bergantung pada koordinasi serta komitmen seluruh unsur Forkopimda, OPD dan pemangku kepentingan terkait.
“Dengan kerja sama yang solid, saya optimis kita mampu menjamin rasa aman masyarakat, menjaga stabilitas kebutuhan pokok serta merespons cepat setiap potensi bencana,” ungkapnya. (HR/HR).

