![]() |
| Warga di Kota Padangsidimpuan antre saat membeli air bersih sejak 5 hari distribusi air PDAM Tirtanadi mati total. (MOL/Syahrul) |
PADANGSIDIMPUAN | Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi menjadi sorotan, pasalnya sudah 5 hari, mulai Selasa, (25/11/2025) sampai hari ini, Sabtu (29/11/2025), distribusi air bersih di Kota Padangsidimpuan mati total.
Kebutuhan air bersih sangatlah penting karena merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia salah satunya memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Manfaat air bersih bagi rumah tangga sangat krusial untuk kesehatan dan kenyamanan, termasuk untuk minum, memasak, mencuci, mandi dan menjaga kebersihan pribadi maupun rumah.
Tetapi kebutuhan air bersih tersebut menjadi barang mahal bagi warga Kota Padangsidimpuan, khusunya pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan. Sudah berjalan 5 hari distribusi air bersih ke rumah warga mengalami gangguan pasca terjadinya banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tangsel).
Akibat banjir dan longsor, pipa transmisi milik PDAM Tirtanadi yang berada di Desa Sihopur Tapsel mengalami putus yang mengakibatkan hampir diseluruh Kota Padangsidimpuan pendistribusian air bersih ke rumah pelanggan menjadi terganggu.
Menanggapi keluhan warga terkait krisisnya air bersih, pihak PDAM Tirtanadi dinilai tidak memberikan solusi bagi pelanggannya. Misalnya mendatangkan alat operasional atau mobil tangki untuk membantu pelanggan yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih.
Kendati demikian, demi memenuhi kebutuhan air di rumah, sejumlah pelanggan PDAM Tirtanadi terpaksa mengeluarkan kocek untuk membeli air bersih walau harus rela mengantri untuk mendapatkannya.
Salah satu Warga Kota Padangsidimpuan pelanggan PDAM Tirtanadi Muda Siregar mengatakan, sudah 5 hari air tidak mengalir kerumahnya ditambah lagi lambannya pelayanan dari PDAM Tirtanadi.
"Air merupakan kebutuhan yang sangat krusial dalam kehidupan manusia, sebagai pelanggan tentunya kita sangat mengeluh pasokan air sudah berhari-hari tak kunjung datang, pastinya ini sangat mengganggu aktifitas," ungkap Muda, Sabtu (28/11/2025).
"Setiap jam kita selalu putar kran berharap air datang tapi tak ada. Kemarin waktu musim hujan kita masih bisa manfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari, tapi sekarang hujan pun tak turun lagi jadi terpaksa membeli air. Kalau tak ada solusi dari PDAM bertambah lagi lah ini pengeluaran," tambahnya.
Tidak itu saja, Muda juga menyinggung soal naiknya tarif pembayaran iuran pelanggan PDAM Tirtanadi baru-baru ini di Kota Padangsidimpuan.
"Ini tarif pembayaran air naik tapi pelayanan turun, kalau sudah tahu perbaikan pipa membutuhkan waktu yang lama, seharusnya PDAM memberikan solusi kepada pelanggan. Misalnya mendatangkan mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air warga, terus mereka sudah tahu lokasi pipa rawan banjir dan longsor harusnya pipa transmisi itu pipa yang kualitasnya terbaik yang siap di semua medan," tegas Muda.
"Harusnya kan, sudah tarif air naik, PDAM juga tingkatkan layanan perbaiki apa yang menjadi permasalahan krusial yang sering terjadi penyebab air sering mati," kesalnya.
Walau begitu, Muda berharap PDAM Tirtanadi bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini dan tentunya meningkatkan kualitas pelayanan demi memuaskan pelanggannya.
Senada juga disampaikan Lita pelanggan PDAM Tirtanadi yang ikut mengantre demi mendapatkan air bersih.
"Cucian kain, piring sudah menumpuk di rumah, ini juga sudah mulai gatal-gatal karena tak mandi beberapa hari ini. Sebagai manusia tentunya keperluan air sangat urgen sekali bagi kita. Setiap kali kran diputar tak kunjung air mengalir ditambah lagi tak ada solusi dari PDAM terpaksalah beli air, ujung-ujungnya bertambah juga pengeluaran," cetus Lita.
"Sebagai pelanggan PDAM tentunya kita inginkan pelayanan terbaik, bagaimana kedepannya pasokan air ke rumah warga tidak terganggu walaupun itu terjadi banjir atau longsor. Intinya ada solusi dari PDAM," pungkasnya.
Sementara Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan Malintang Harahap menyebutkan, tingginya curah hujan salahsatu dampak pasokan air bersih ke rumah pelanggan terganggu sehingga terjadi banjir dan longsor yang mengakibatkan putusnya pipa transmisi di Desa Desa Sisundung dan Desa Sihopur Tapsel.
Kendati demikian kata Malintang, pihak masih terus berupaya melakukan perbaikan, sampai mendatangkan tim PDAM dari Kota Medan untuk membantu percepatan perbaikan, namun terkendala di lokasi longsor.
Ketika metro-online.co menanyakan sudah sejauh mana perkembangan perbaikan pipa, Malintang menjawab, kalau akses ke lokasi untuk perbaikan pipa putus total.
"Lokasi menuju pipa yang putus aksesnya susah dilewati, estimasi belum bisa dipastikan kapan bisa normal," jelas Malintang lewat pesan WhatsApp.
"Tentunya Kami mohon maaf atas terjadinya gangguan ini, kami juga meminta doa dan dukungan warga agar perbaikan ini bisa cepat teratasi tanpa ada halangan dan kami diberikan keselamatan karena melihat kondisi medan yang sangat ekstrem yang bisa membahayakan nyawa petugas ," pungkas Malintang.
Kemudian meteo-online.xo menanyakan, apakah ada solusi dari pihak PDAM Tirtanadi untuk mengatasi Krisis air bersih di Padangsidimpuan, Malintang tidak bisa memberikan jawaban. (Syahrul/ST).

