![]() |
| Makanan pelleng diserahkan kepada undangan saat gebyar HPN dilaksanakan. (mol/rustam). |
MEDAN | Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni Angkat mengajak masyarakat Pakpak untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi perubahan yang signifikan.
"Masyarakat Pakpak harus maju agar tidak tertinggal dalam menghadapi arus perubahan global yang terus berkembang," katanya pada gebyar Hari Pelleng Nasional (HPN) di halaman mess Pemda Pakpak Bharat, Jalan Melati Raya, Sempakata, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (11/10/2025).
Terlihat hadir pada HPN tersebut sejumlah pejabat dari suku Pakpak diantaranya Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni Angkat, Anggota DPRD Sumut Afriansyah Ujung, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala, Wakil Bupati Pakpak Bharat Dr Mutswito Solin, Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Medan Citra Capah dan Kepala Dinas Pariwisata Pakpak Bharat Maringan Bancin serta Bishop GKPPD Abed Nego Padang.
Turut juga sejumlah undangan diantaranya Dirut PT PTPN IV (Palmco) Jatmiko Krisna Santosa.
Kedatangan para tamu disambut moccak dan hera-hera Pakpak untuk memasuki lokasi acara kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Himpak dan doa.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan persembahan tarian Pakpak ‘Njuah-Njuah’ oleh siswi MTsN 2 Medan binaan Pesta Berampu, MA.
Gebyar HPN yang digagas pengurus Himpunan Masyarakat Pakpak (Himpak) ini ditandai dengan makan pelleng (pllng) bersama oleh semua yang peserta hadir, pejabat lintas posisi dan daerah serta doa agar masyarakat Pakpak makin sukses.
Ketua Gebyar HPN, Sakti Solin melaporkan, HPN menjadi salah satu bentuk apresiasi masyarakat Pakpak atas pengakuan pemerintah yang menetapkan pelleng sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, 10 Oktober 2018, juara pertama kategori makanan tradisional.
Penjelasan sekilas arti dan makna singkat pelleng disampaikan oleh Lister Berutu didampingi Kadis Pariwisata Maringan.
Pada kesempatan itu juga dijelaskan Pakpak merupakan suku yang berdiri sendiri di Sumut yang memiliki lima suak Pakpak yakni Simsim, Keppas, Pegagan, Boang dan Kelasen.
Terkait pelleng, dikatakan tidak terlepas dari upacara adat, disajikan dalam setiap kegiatan kehidupan, seperti saat anak mau nikah, ujian, membuka ladang atau acara lainnya, diiringi sodip (doa) dan pedah (nasehat).
Bahkan agak ekstrem pada masa perang atau mergraha (perang antar marga) dahulu kala, makan pelleng disembelih ayam jago dirangkai berbagai musyawarah, mengatur taktik agar menang perang.
Ketua Umum DPP Himpak Citra Efendi Capah mengaku bangga sebagai orang Pakpak dan akan tetap komit dengan leluhur serta filosofi Pakpak.
Sedangkan, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV (Palmco) Jatmiko Krisna Santosa mengatakan, jejak Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni Angkat patut dicontoh dan diapresiasi serta diharapkan menjadi motivasi untuk mengangkat jati diri Pakpak di masa yang akan datang. (RE Maha/REM).

