![]() |
Foto bersama Pemkab Sergai dan PT Bank Sumut menanam bibit aren genjah, Minggu,(27/4/2025). |
SERDANGBEDAGAI | Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai (Pemkab Sergai) memberikan apresiasi atas dukungan PT Bank Sumut yang telah menyalurkan 4.000 bibit aren genjah dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Bupati Sergai H. Darma Wijaya melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sergai, Heidi Novria, saat menghadiri kegiatan di kawasan bantaran Sungai Belutu, Kecamatan Sei Rampah, Minggu (27/4/2025).
Dalam keterangannya, Heidi Novria menjelaskan bahwa program bertajuk Gerakan Tanam Aren (Getaren) ini bertujuan memperkuat upaya konservasi lingkungan sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi desa.
"Kita sangat bersyukur karena kegiatan ini melibatkan relawan lingkungan se-Sumatera Utara. Selain penyerahan 4.000 bibit aren, hari ini kita juga melaksanakan penuangan eco-enzym dan pelepasan bibit ikan nila serta gurami di Sungai Belutu," jelas Heidi.
Lebih lanjut, Heidi mengungkapkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini sejalan dengan visi "Dambaan Mantab" Pemkab Sergai, yakni memperkuat fondasi transformasi pembangunan menuju daerah yang maju, tangguh, dan berkelanjutan.
Ia juga memaparkan bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2024 mencapai 93,39 persen dengan predikat sangat baik.
"Pemkab Sergai berkomitmen menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sejalan dengan program nasional pengurangan emisi karbon," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut, Syafrizalsyah, menyampaikan bahwa Gerakan Tanam Aren merupakan bagian dari program Bank Sumut Bangun Desa tahun ini.
"Target kami, 64.000 batang aren akan ditanam di seluruh Sumatera Utara. Tanaman aren dipilih karena dapat mendukung konservasi tanah dan air, perawatannya mudah, serta memiliki nilai ekonomi tinggi," ujar Syafrizalsyah.
Menurutnya, aren berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa, mengingat masa panennya yang relatif cepat, yakni dalam kurun waktu empat hingga lima tahun. Produk-produk turunan aren juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan usaha kecil dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Sementara itu, Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Bathara Surya Yusuf, mengungkapkan bahwa satu pohon aren mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 80.000 per hari. Dengan asumsi produksi aktif selama 25 hari per bulan, 4.000 batang aren dapat menciptakan perputaran ekonomi mencapai Rp8 miliar per bulan.
"Penyerahan bibit aren ini adalah bentuk nyata investasi ekonomi hijau jangka panjang yang manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat desa," tegas Bathara.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana kolaboratif, melibatkan Pemkab Sergai, Forkopimda, Forkopimcam, Yayasan Budaya Hijau Indonesia, unsur kehormatan Kerajaan Thailand, Lions Club, komunitas lingkungan, serta beberapa perguruan tinggi di Sumatera Utara.(HR/HR).