Korban ditemukan terperosok ke dalam saluran irigasi, di Desa Hutagaol Peatalun, Balige, Minggu (23/2/2025). Foto: int
TOBA| Seorang pria paruh baya diduga korban laka tunggal ditemukan oleh warga tewas terperosok masuk ruas aliran irigasi Bondar Silambanua, Jln Bonan Dolok, Desa Hutagaol Peatalun, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Minggu, (23/2/2025) sekira pukul 07.30 WIB.
Kapolsek Balige AKP Selamat Pasaribu, ketika dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan kejadian tersebut diketahui atas laporan kepala desa Hutagaol Peatalun menyebutkan adanya ditemukan seorang pria pengendara sepeda motor (septor) tewas terperosok di dalam ruas aliran irigasi bondar Silambanua Jln Bonan Dolok desa Hutagaol Peatalun.
"Mengetahui informasi tersebut, kami langsung menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP untuk selanjutnya korban dievakuasi dan dibantu oleh anggota Bhabinsa Koramil Balige," sebut Kapolsek.
Berdasarkan data informasi yang di himpun petugas di TKP, Kapolsek menerangkan, awalnya korban diketemukan oleh seorang ibu-ibu yang sedang melintas dari jalan tersebut, sontak berteriak histeris membuat orang berkerumun ramai untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Usai dilakukan olah TKP oleh tim petugas, korban langsung dievakuasi berikut sepeda motornya. Untuk pemeriksaan selanjutnya secara medis korban dibawa ke RSUD Porsea untuk dilakukan pemeriksaan visium et repertum sekaligus pembersihan jenazah korban untuk selanjutnya nanti diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka," sebut Kapolsek.
Lebih lanjut kata Kapolsek, dari hasil pemeriksaan korban diketahui adalah warga desa Tambunan Baruara kecamatan Balige bernama Olopan Tambunan, (60).
"Pemeriksaan petugas di TKP, dari jejak bekas seretan roda sepeda motor korban yang menggelincir di atas aspal jalan, korban berkendara dari jalan depan Kompi 125 Simbisa mengarah ke jalan Balige By Pas dengan membawa 1 jerigen ukuran 5 liter."
" Kemungkinan korban saat melintas lumayan kencang dan di sinyalir hilang kendali atau mungkin ada yang dielakkan di TKP mengakibatkan korban tiba-tiba mengerem mendadak dan hilang kendali yang akhirnya menyebabkan korban langsung terperosok terjun masuk ke aliran irigasi," terang Kapolsek.
AKP Selamat Pasaribu juga menyebutkan, dilihat dari kondisi di TKP kemungkinan korban kecelakaan hingga meninggal dunia diduga akibat kecelakaan berlalulintas.
"Namun demikian untuk memastikan korban apakah akibat Laka Lantas kita belum bisa memastikannya dan kita akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih mendetail guna memastikannya,"ucapnya.
Ditambahkannya, di saat korban ditemukan dan dievakuasi dari TKP jasad korban sudah kaku. Kemungkinan korban kecelakaan hingga menyebabkannya meninggal dunia sudah lebih dari 3 jam di malam hari tadi sebelum korban ditemukan di pagi hari Minggu, 23 Februari 2025. (OS)