MEDAN | Pemberitaan miring seolah terjadi praktik uang ‘setoran’ dari bandar narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba) yang sedang menjalani masa hukuman kepada pejabat maupun staf di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan, dibantah.
“Pemberitaan di salah satu media online itu dipastikan bohong atau hoax,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka KPR) Kelas I Medan Mytrando Indra saat dikonfirmasi awak media, Selasa petang tadi (8/10/2024).
Media massa yang merupakan sumber penyebarluasan informasi bagi masyarakat sudah sepatutnya memberikan informasi yang faktual, benar dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menjadi konsumsi negatif atau berita bohong di tengah-tengah masyarakat.
Namun nyatanya, sambung Ka KPR akrab disapa Nando tersebut, masih ada saja oknum media yang memberikan berita bohong, ataupun mengeluarkan opini tanpa bukti sehingga menjadi berita yang tidak selayaknya.
Kasus dimaksud kerap menyerang lembaga pemerintah dan terbaru beredar berita hoax yang menyebarluaskan informasi ‘setoran’ uang kepada pejabat maupun staf Rutan Kelas I Medan oleh bos narkoba yang sedang menjalani hukuman.
“Dalam pemberitaan tersebut katanya ada sumber yang menyebutkan bahwa telah terjadi penyalahgunaan wewenang pada Rutan Kelas I Medan,” katanya.
Namun sangat disayangkan dikarenakan narasumber dan berita yang disampaikan tidak dapat dipertanggung jawabkan dengan bukti-bukti.
"Narasumbernya tidak tahu siapa, tidak ada bukti atau sesuatu yang menunjukan kebenaran beritanya, kalau begitu semua orang bisa jadi narasumber dan memberitakan hal sesuai keinginannya. Kan bahaya," ujarnya.
Terkait salah satu nama yang disebut sebagai bandar narkoba juga telah dilakukan pemeriksaan intensif dan penggeledahan kamar hunian dan hasilnya tidak menunjukan bahwa yang bersangkutan tidak melakukan tindakan sebagaimana diberitakan.
Tidak diketahui apa maksud dan tujuan dari penyebarluasan berita ini, namun Mytrando Indra menyampaikan bahwa dirinya sangat menyayangkan hal tersebut.
"Mudah-mudahan ke depan wajah media kita berubah menjadi media yang mengedukasi masyarakat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Secara khusus pak Kepala Rutan juga berharap masyarakat dapat bijak dalam mengkonsumsi informasi. Tidak asal terima jika sumber dan datanya tidak dapat dipercaya, Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (ROBS)